REPUBLIKA.CO.ID, KAMBOJA -- Terjadi sebuah tren aneh di kalangan wisatawan yang berkunjung ke Angkor Wat, Kamboja. Tiga wisatawan ini ditangkap karena mengambil foto dengan pantat telanjang menghadap kuil-kuil.
Dua turis laki-laki tertangkap sedang menurunkan celana mereka, dan satu turis wanita bersiap mengabadikan momen tersebut. Kejadian tersebut sudah terjadi ketiga kalinya dalam tahun ini.
Menurut jaksa lokal yang berbicara pada Cambodian Daily, penjaga kuil menangkap ketiganya, dan pengadilan belum membuat keputusan apakah kasus ini perlu dikirim ke hakim investigasi, dilansir dari Foxnews, Jumat (5/6).
Angkor Wat merupakan sebuah situs Waisan Dunia UNESCO yang terdiri dari satu kompleks besar kuil Hindu dan Buddha. Selain itu, Angkor Wat merupakan destinasi wisata paling populer sampai menerima 800.000 lebih pengunjung tiap tahunnya.
Aspara Audtority, sebuah kelompok yang mengelola situs ini, terpaksa memasang selebaran peringatan untuk pengunjung yang akan mengambil gambar dengan bokong terbuka di tempat suci tersebut.
"Taman kami dibangun untuk melayani keyakinan agama, sehingga menunjukkan tubuh telanjang tidak dapat diterima," kata Apsara Deputi Direktur Long Kosal kepada Cambodia Daily.
Kasus terdahulu juga pernah terjadi pada tiga orang Perancis dan dua orang AS. Mereka ditangkap, terkena denda, dan dideportasi akhirnya. Turis Amerika tersebut mendapat ganjaran dilarang memasuki Kamboja selama empat tahun.
Alison Carter, arkeolog yang mempelajari Angkor Wat, mengatakan bahwa orang asing tidak memahami pentingnya situs itu.
"Saya pikir turis sering lupa bahwa Taman Arkeologi Angkor bukan taman hiburan, tetapi tempat dengan masyarakat dan banyak tempat-tempat suci yang masih aktif dipertahankan dan menyembah," kata Carter kepada CNN.
Tapi munculnya tren foto telanjang di depan tempat bersejarah tidak terbatas pada Angkor Wat. Tahun lalu, delapan orang ditangkap dalam satu minggu di Machu Picchu Peru dengan ulah serupa.