Kamis 04 Jun 2015 17:23 WIB

Gubernur NTB: Wisata Syariah Perbesar Segmen Pariwisata

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Winda Destiana Putri
Pantai Senggigi, Lombok, salah satu andalan pariwisata NTB.
Foto: n4nk.blogspot.com
Pantai Senggigi, Lombok, salah satu andalan pariwisata NTB.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat, TGH Zainul Majdi mengatakan pengembangan wisata syariah di NTB dalam rangka memperbesar segmen wisata di Indonesia.

Sehingga segmen yang selama ini tidak tercover oleh pariwisata konvensional bisa datang ke Indonesia. "Pengembangan wisata syariah di NTB itu dalam rangka memperbesar segmen wisata di Indonesia agar segmen yang selama ini tidak tercover pariwisata yang ada bisa datang ke Indonesia," ujarnya kepada wartawan di Kota Mataram, Rabu (3/6).

Menurutnya, wisata syariah sudah berkembang di barat sehingga tidak ada kata terlambat untuk Indonesia mengembangkan wisata syariah dan agar tidak ketinggalan. "Kita dorong BPPD dan DInas Pariwisata untuk memprioritaskan," ungkapnya.

Ia menuturkan, potensi alam dan budaya di NTB untuk dikembangkan menjadi wisata syariah sangat banyak. Namun, dirinya mengatakan potensi tersebut bisa dikelola dengan baik tergantung arah pemerintah daerah akan dibawa kemana wisata syariah tersebut.

Zainul Majdi mengatakan pembangunan wisata syariah di NTB menjadi salah satu prioritas namun keberadaannya tidak akan menganggu keberadaan wisata konvensional yang sudah ada. Sehingga dengan itu wisatawan yang berkunjung akan semakin luas karena banyak segmen.

Menurutnya, pemda sendiri mendukung secara politik dalam membangun wisata syariah dan kemudian dari sisi kebijakan, penganggaran dan koordinasi. Selain itu, diharapkan pembangunan wisata saling mendukung dengan nilai-nilai yang hidup di tengah masyarakat. "Perangkat pun harus segera disiapkan," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan NTB, Lalu Muhammad Fauzal mengatakan dengan keberadaan wisata syariah diharapkan destinasi pariwisata NTB akan mampu bersaing dengan destinasi lainnya. Selain itu, branding pariwisata pun penting apalagi akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement