REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat musik Benny Hadi Utomo atau akrab disapa Bens Leo mengatakan, di tengah keberagaman suku, agama yang ada di Indonesia lagu religi banyak dinikmati masyarakat.
"Lagu religi yang bisa abadi dan memiliki kandungan makna universal, semua orang akan menikmati itu," ujar Bens saat diwawancarai di daerah FX Sudirman, Jakarta, Senin (1/6).
Sebagai contoh, kata dia, lagu sahabatnya Pras yang diaransemen oleh Doni Hardono yang berjudul Lagu Pagi. "Kalau suatu saat tiba-tiba tidak bisa melihat lagi matahari, berarti kan dia sudah meninggal. Lagu itu menurut saya religius sekali, dan menandakan orang yang menulis ini mengamati sekali suatu saat orang akan menutup mata dan tidak pernah melihat matahari lagi," jelasnya.
Selain itu, anggota awal tim sosialisasi Anugrah Musik Indonesia (AMI) ini juga bercerita tentang lagu karya sahabatnya Pras yang bercerita tentang pengamatnya terhadap dunia, yang sekarang banyak perang di mana-mana, peperangan yang dilancarkan seakan-akan tidak ingat Tuhan.
"Dia menulis seolah-olah orang tidak ingat Tuhan lagi, itu juga lagu universal, karya lagu yang lintas agama," ungkap Bens.
Bens yang dulu pernah menjadi wartawan musik menambahkan, industri musik yang melahirkan lagu dengan kandungan makna yang universal akan membuat pendengar menjadi damai dan tentram, bahkan pemintanya juga banyak.
"Jadi itu yang menurut saya hal semacam ini hanya ada di Indonesia," imbuhnya.