REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Ketika berada di Jepang, jangan aneh jika menemukan hotel-hotel yang khusus disediakan untuk menyewa beberapa waktu saja. Hotel tersebut sering dikenal dengan istilah hotel cinta.

Staf hotel cinta selalu dituntut untuk dapat menyimpan rahasia, karena memang titik tersebut menjadi pusat bisnis hotel.

Dilansir dari Rocketnews24, Rabu (27/5), Sachi Ojiya, penulis untuk situs bahasa Jepang Rocketnews24, yang ditugaskan untuk bekerja di sebuah hotel cinta menceritakan beberapa hal yang menarik.

Pertama, di hotel Sachi bekerja di, hampir semua karyawan adalah perempuan, mulai usia 20-an mereka ke 50. Alasannya karena beberapa ibu rumah tangga bisa mengisi waktu luang dengan bekerja paruh waktu di tempat tersebut, ada juga beberapa wanita paruh baya yang ikut membantu keuangan pacarnya yang bekerja di bar dekat hotel cinta, dan yang mengejutkan banyak wanita sudah menikah juga bekerja di situ karena ingin menghindari pasangan mereka.

"Banyak dari rekan kerja saya mengatakan bahwa mereka tidak ingin berada di rumah dengan suami di hari liburnya," ujar Sachi.

Kedua, di hotel Sachi bekerja memiliki fasilitas dasar seperti cangkir dan ketel dengan paket teh dan kopi. Ini, tentu saja, dicuci setelah digunakan, tapi ingat hanya dicuci, tidak dibersihkan.

Rata-rata hotel cinta hanya digunakan dua jam, berarti ada banyak omset untuk setiap kamar selama sehari. Ini berarti bahwa setelah satu pasangan pergi, hanya ada waktu singkat di mana untuk mendapatkan ruang yang siap untuk penghuni sementara berikutnya. Hotel Cinta tidak memiliki layanan kamar, jadi mereka juga tidak memiliki dapur, sehingga pegawai hanya mencuci di wastafel dengan handuk yang sudah digunakan oleh penghuni kamar.

Terakhir, beberapa hotel cinta memiliki kamar yang biasa saja, namun banyak pula yang memilki tema tertentu. Di hotel Sachi ini, ada kamar pink, Princess Room, dan juga Room Animal dengan motif leopard.

Ikuti Whatsapp Channel Republika