Senin 18 May 2015 04:34 WIB

Kebiasaan Wanita Ini Membunuh Kejantanan Pria

Rep: C30/ Red: Winda Destiana Putri
Sepasang Kekasih (Ilustrasi)
Foto: Womanitely
Sepasang Kekasih (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semua wanita mempunyai mimpi. Mimpi membangun hidup bahagia bersama pria tampan dan gagah yang dicintainya. Akan tetapi, kadang mimpi itu harus patah saat seorang wanita harus memaksakan dirinya bersaing kejantanan dengan pria.

Kejantanan merupakan sifat alamiah pria, wanita tidak bisa mengubah singa menjadi kucing. Artinya, wanita tidak bisa mengatur begitu rupa kehidupan prianya saat sudah berumah tangga.

Dilansir dari laman Womanitely Senin (18/5) berikut ini ada lima kebiasaan wanita yang dapat membunuh kejantanan pria.

Pertama, mengambil kontrol atas kehidupannya. Setelah menikah, wanita banyak yang memfokuskan diri untuk sepenuhnya memperhatiakan pria. Akan tetapi, perhatian tersebut berubah menyebalkan saat wanita mengambil kontrol atas semua tindakan yang dilakukan prianya.

Tentu saja ini sebuah kesalahan fatal, setidaknya orang-orang memiliki waktu dua-tiga jam sehari untuk kebebasan mereka. Mencerna pikiran dan membuat keputusan yang tepat juga untuk hidup mereka. Maka apabila wanita setelah menikah justru membatasi semua gerak pria, tentu saja pria akan sangat marah. Mereka (pria) juga berharap setelah menikah mendapatkan kebahagiaan, dengan kepercayaan, dan masih memiliki ruang pribadi.

Kedua, menyamakan kedudukan dengan pria. Meskipun wanita dan pria memiliki hak yang sama, namun banyak wanita modern ingin lebih menonjol dalam hal kehidupan. Mereka menolak mengikuti prinsip-prinsip nenek moyangnya, bahwa wanita itu lemah lembut, feminim, dan pemalu. Saat ini keadaan sudah berbalik, wanita tidak lagi ingin diperlakukan seperti itu, mereka ingin lebih dominan dari pria dalam hal kehidupan misalnya, jabatan, uang, karir, bahkan kepemilikan kendaraan, wanita juga tidak mau kalah dari pria.

Padahal tidak seharusnya wanita mematahkan hukum alamiah kodratnya sebagai seorang wanita. Wanita dilahirkan untuk berprilaku layaknya wanita, dan pria dilahirkan untuk berprilaku layaknya pria.

Ketiga, mengubah karakter pria. Sebanyak apapun wanita menangis, hampir mustahil untuk mengubah karakter pria dewasa, namun wanita masih saja percaya dirinya akan mampu menakhlukkan itu semua. Hal ini bisa saja terjadi saat wanita melakukan pemerasan emosional. Pria kuat, gagah, dan mandiri dengan pikiran sadar akan melakukan apapun untuk putrinya. Jika ini yang dilakukan wanita, maka wanita menang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement