Senin 11 May 2015 06:57 WIB

Cara Mengatasi Jetlag Selama Penerbangan

Rep: MGROL38/ Red: Winda Destiana Putri
Jetlag di pesawat
Foto: Foxnews
Jetlag di pesawat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda mungkin hobi pelesiran dengan pesawat, namun beberapa efek atau gangguan yang datang selama Anda bepergian dengan pesawat menjadi momok tersendiri.

Hal tersebut wajar mengingat kondisi tubuh manusia tidak dirancang untuk berjam-jam berada dalam ruangan kedap udara, dengan jarak puluhan ribu kaki di atas laut.

Lalu apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh kita kala terbang? bisakah kita memerangi atau sekadar meminimalkan efek atau jetlag tersebut selama berada di dalam pesawat?

Ada beberapa efek yang kita rasakan selama berada di pesawat yakni dehidrasi, nyeri pada telinga, kekurangan oksigen, hingga pembengkakan.

Menurut Klinik Mayo, dilansir Fox News, Senin (11/5), dehidrasi dapat menyebabkan sakit kepala, sembelit, rasa haus, bahkan tekanan darah rendah dan mempercepat denyut jantung. Namun efek tersebut masih bisa diminimalkan dengan banyak minum air sebelum dan selama penerbangan.

Tekanan kabin yang berubah selama lepas landas maupun mendarat menyebabkan tekanan pada telinga Anda. Menurut WHO, hal tersebut bisa diatasi dengan menelan, menguyah, dan menguap.

Kekurangan oksigen juga kerap mengganggu perjalanan Anda selama berada di pesawat. Oleh karena itu, ada baiknya Anda segera memberi tahu pramugari untuk memberi pasokan oksigen atau meningkatkan aliran udara ke kabin.

Pembengkakan bisa terjadi karena tekanan kabin yang rendah sehingga mempengaruhi tekanan darah yang memicu pembengkakan pada kaki maupun pergelangan kaki. Untuk mengatasinya, cobalah memakai kaus kaki dan bergerak setiap 30 menit sekali.

DVT (Deep Vein Thrombosis) merupakan efek paling fatal dalam penerbangan yang bisa memicu pembekuan darah pada paha atau tungkai bawah. Untuk membantu mencegah penggumpalan darah, National Heart, Lung, and Blood Institute menyarankan untuk bergerak secara rutin selama penerbangan dan mengenakan stoking akan membantu menjaga sirkulasi darah melalui kaki.

Dan gangguan yang paling sering dirasakan selama penerbangan adalah jet lag, dimana Anda merasa kelelahan, sakit kepala, lekas marah, masalah pencernaan, dan bahkan mual serta kehilangan nafsu makan. Banyak ahli percaya, untuk meminimalkan efek jet lag adalah pentingnya asupan sinar matahari untuk tubuh sebelum penerbangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement