REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Gunung Galunggung merupakan objek wisata alam di Kabupaten Tasikmalaya yang cukup terkenal.
Namun, saat ini banyak sampah berserakan di area wisata Gunung Galunggung. Beberapa mahasiswa yang berwisata di sana pun menyesalkan dengan banyaknya sampah di jalur pendakian dan di bibir kawah.
Erni Arti Yuniar (18 tahun), mahasiswi semester satu di Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya mengatakan, sangat prihatin melihat sampah berserakan di samping jalur pendakian dan di bibir kawah. Menurut Erni, kotornya tempat wisata akibat kurangnya kesadaran pengunjung dalam menjaga kelestarian alam. Selain itu, karena pengelolanya juga kurang ketat dalam menerapkan peraturan.
"Sudah tahu sampah pelastik merusak alam, tapi banyak yang membuangnya sembarangan," ujar Erni kepada Republika, Ahad (10/5).
Winda Windiyanti (18), mahasiswi Unsil lainya menambahkan, wisata Gunung Galunggung merupakan wisata alam, seharusnya yang ditonjolkan adalah keindahan alamnya yang alami dan lestari. Pengunjung yang berwisata tujuannya menikmati keindahan alam, tapi beberapa diantaranya malah membuang sampah sembarangan. Sehingga merusak keindahan dan kealamian alamnya.
Erni melanjutkan, seharusnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Tasikmalaya dan instansi terkait dapat mengelola lebih baik lagi. Salah satu caranya dengan menyediakan bak sampah di sepanjang jalur pendakian dan di beberapa titik bibir kawah. Sebab di bibir kawah banyak warung dan wisatawan yang menikmati pemandangan dari sana.
"Sebaiknya disediakan tempat sampah yang lebih layak," kata Erni.
Wisata Gunung Galunggung dikelola oleh Disparbud dan Perhutani Kabupaten Tasikmalaya. Wisata pemandian air panas yang berada di area Taman Gunung Galunggung menjadi tanggungjawab Disparbud. Sementara, wisata Gunung Galunggung menjadi tanggungjawab Perhutani.
Koordinator Pariwisata Gunung Galunggung, Usep menjelaskan, pengelola wisata barus saja mengajukan tambahan bak sampah ke Disparbud untuk di area pemandian cipanas. Sepengetahuannya, koordinator yang mengelola area wisata Gunung Galunggung dari perhutani juga telah merencan akan untuk pengadaan bak sampah.
Usep mengaku, membuat wisatawan untuk tertib membuang sampah pada tempatnya cukup sulit. Akan tetapi, Usep menegaskan, saat ini wisatawan diimbau untuk tetap menjaga kebersihan meski bak sampahnya masih kurang. Menurutnya, kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan harus ditingkatkan.