REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsep learning dalam tumbuh kembang anak yang dikenal orang tua saat ini ada dua jenis, yaitu memberikan hadiah atau justru hukuman.
Padahal ada satu hal yang lebih efektif jika anak melakukan sebuah kekeliruan dengan menggunakan reinforcement negative.
Reinforcement negative merupakan satu penguatan yang mengurangi prilaku anak yang kurang diinginkan dengan memberikan konsekuensi saat anak melakukan sesuatu hal. Biasanya hukuman itu menyakiti dan berat buat anak, tapi reinforcement negative lebih kepada pengurangan atau penghapusan sesuatu yang di sukai anak.
Contohnya, jika si anak hari ini harusnya merapikan tempat tidur tapi dia menolak melakukan itu, hal itu tidak menjadi masalah, tapi orang tua bisa memberikan reinforcement negative dengan mengurangi jatah main game yang seharusnya satu jam menjadi 30 menit saja. Tapi begitu seandainya dia mengerjakan apa yang menjadi tugasnya yaitu membereskan kamar, jatah main game-nya yang semula 30 menit menjadi satu jam kembali.
"Karena menghilangkan sesuatu yang menyenangkan tadi lebih baik dari pada hukuman dengan berdiri di pojok rumah," ujar Efnie Indrianie, MPsi, psikolog keluarga yang ditemui beberapa waktu lalu.
Jika orang tua terbisa memberikan hukuman kepada anak, itu akan membentuk satu konsep negatif di pikiran si anak tentang parenting yang dilakukan oleh orang tua.