REPUBLIKA.CO.ID, CINA -- Seorang turis Kanada yang terlibat dalam kematian seorang wanita Cina di Tembok Raksasa Cina beberapa waktu lalu, telah setuju untuk membayar sejumlah uang sebesar £63,000 atau lebih dari Rp 1,2 miliar sebagai kompensasi kepada keluarga korban.
Cui Hongfang (73), meninggal di depan para wisatawan dan anggota keluarganya sendiri setelah ia jatuh terguling akibat terdorong oleh turis wanita Kanada berusia 38 tahun itu. Kala itu, turis wanita itu bergegas menuruni jalan yang curam dengan cepat hingga akhirnya tak sengaja mendorong Mrs Hongfang yang tengah berjalan dengan suaminya.
"Turis asing itu bergerak sangat cepat. Dia mengejar seseorang dan tertawa, lalu melewati saya dan istri saya," ujar suaminya. Mrs Hongfang yang terdorong pun terjatuh dan meninggal di tempat setelah sebelumnya sempat tak sadarkan diri.
Media Cina melaporkan, keluarga Mrs Hongfang mengajukan gugatan perdata terhadap wanita Kanada tersebut dan menuntut dia agar tidak meninggalkan Cina setelah insiden mengenaskan yang terjadi pada 8 April lalu. Bahkan para kerabat pun sampai mengunjungi hotel dimana si turis tinggal dan berusaha menghentikannya pulang ke negaranya.
Setelah dua hari mediasi pra-sidang di pengadilan Beijing, kedua belah pihak sepakat dengan sejumlah kompensasi sebesar 600.000 yuan atau lebih dari Rp 1,2 miliar yang akan disampaikan dalam 15 hari.
Meski begitu, Zhao Fuxing, pengacara keluarga Mrs Hongfang mengatakan, wanita Kanada tersebut telah meminta maaf kepada keluarga korban di pengadilan dan bersedia bertanggung jawab atas perbuatannya. "Dia mengatakan beberapa kata dalam bahasa Inggris. Kami juga menerima permintaan maaf itu," tambahnya.
Media Cina juga melaporkan, setidaknya dua orang tewas saat mengunjungi Tembok Besar Cina bulan ini. Sebelumnya, seorang wanita Cina tercekik setelah terjatuh dari dinding raksasa tersebut dan para wisatawan menuduh keluarganya gagal menolong wanita itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
