REPUBLIKA.CO.ID, NEPAL -- Bandara Internasional Tribhuvan di Kathmandu telah dibuka kembali pascaterjadinya gempa bumi. Namun ribuan orang yang mengantre di bandara menyebabkan perjalanan dari Nepal menjadi masalah bagi wisatawan.
Media India melaporkan, diperkirakan panjang antrian mencapai lebih dari satu kilometer hingga keluar bandara. Banyak keluarga terpaksa mengantri tanpa makanan dan air dengan harapan bisa meninggalkan negara itu.
Kantor Luar Negeri & Persemakmuran (FCO) dalam situsnya mengatakan, "Kedutaan Besar Inggris akan berusaha membantu warga Inggris meninggalkan Nepal sesegera mungkin setelah bencana alam besar," tulisnya yang dikutip Dailymail Selasa (28/4).
Meski begitu, Tribhuvan International Airport (TIA) yang berada di Kathmandu itu mungkin tidak dapat digunakan akibat guncangan gempa berkekuatan 7,8 Skala Ritcher. Proses perbaikan bandara itupun bisa memakan waktu beberapa hari agar bisa digunakan kembali.
Juru bicara Asosiasi Agen Perjalanan Inggris (ABTA) memaparkan, "Wisatawan di Nepal disarankan untuk selalu memantau berita dan laporan media lokal serta mengikuti saran dan instruksi yang dikeluarkan oleh pihak berwenang dan oleh Kementerian Luar Negeri," ujarnya.
ABTA yang juga bekerja sama dengan Departemen Luar Negeri menjamin keamanan setiap wisatawannya. "Wisatawan Inggris di Nepal harus menghubungi perusahaan liburan mereka yang akan membantu mereka dalam masalah apapun."