Jumat 24 Apr 2015 16:16 WIB

Trik 12 Minggu Menuju Keluarga Sehat (2)

Menuju keluarga sehat
Foto: Telegraph
Menuju keluarga sehat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dapatkah Anda dan keluarga Anda menjadi lebih bugar, sehat, dan bahagia hanya dalam tiga bulan? Ini adalah pertanyaan yang kami ajukan kepada para dokter dari American Academy of Family Physicians (AAFP), kelompok yang terdiri dari 97.600 dokter dan mahasiwa kedokteran yang mengabdikan diri untuk perawatan medis primer.

Jawabannya adalah ya berulang-ulang, dan dengan bantuan mereka, kami mengenali langkah sederhana yang perlu dilakukan untuk membantu setiap orang di rumah untuk menumbuhkan kebiasaan yang lebih baik. Si kecil belajar dengan melihat Anda, lagipula pendekatan seluruh keluarga adalah kuncinya. Oleh Gail O’Connor dikutip dari www.parentsindonesia.com.

 

Bagaimana Rencananya Berjalan

Setiap minggu, Anda bertujuan membuat perubahan kecil dalam hal kebugaran, nutrisi, kesehatan, dan kebahagiaan. Beberapa hal akan berlaku hanya pada Anda dan pasangan, tapi sebagian besar juga akan melibatkan anak. Tujuan empat minggu pertama adalah sebagai berikut, dan kita akan punya tujuan lainnya dalam dua edisi ke depan, sehingga semuanya total 12 minggu. Langkah kecil berikut akan membantu Anda lebih bersemangat, memutuskan konsumsi makanan yang lebih cerdas, dan menemukan keseimbangan yang lebih baik dalam hidup Anda yang sibuk. Anda bisa mulai sekarang juga, tapi bagusnya program ini adalah tidak ada waktu yang “salah” untuk mulai melakukannya. Siap? Lakukan!

 

Minggu 2

Pilih Satu Jenis Makanan Agar Lebih Bergizi

Jika Anda bukanlah jenis keluarga yang membuat makanan sehat dan bernutrisi seimbang sedari dulu, Anda tidak bisa mengubah kebiasaan tersebut seketika. "Jika berusaha mengubah segalanya, Anda akan berujung kepada kekacauan," ujar Dr. Melton. Mulailah dengan memilih satu jenis makanan bersama-sama, seperti makanan sarapan. Kami punya ide makanan sehat yang sudah teruji oleh para ibu.

Pelajari BMI Setiap Orang

Anda tahu berapa berat diri sendiri dan anak-anak. Namun BMI (body mass index) mengukur tinggi badan sebaik mengukur berat badan sehingga BMI menjadi alat ukur yang lebih bisa diandalkan untuk mengetahui apakah Anda sudah memiliki berat badan sehat. Tentu ada perdebatan tentangnya akhir-akhir ini. Dalam satu studi dari University of Texas Medical Branch di Galveston pada 555 perempuan berusia 20-33 tahun, BMI gagal mengenali obesitas pada hampir setengah subyek. “BMI adalah titik awal,” ujar Andy Pasternak, MD, dari Silver Sage Center for Family Medicine di Reno, Nevada. “Saat praktik, saya melihat orang yang sangat atletis dengan BMI tinggi tapi lemak tubuh rendah (bayangkan seorang gelandang pemain bola NFL), tapi saya juga melihat “kurus yang tidak sehat”. Saya berusaha menekankan bahwa lebih baik memiliki berat badan sedikit berlebih dan aktif secara fisik daripada kurus dan tidak aktif secara fisik.”

 

Atur Waktu Tidur Disiplin untuk Seluruh Anggota Keluarga

Dalam analisis terbaru dari 8.000 orang anak berusia 4 tahun, memiliki jadwal rutin tidur adalah satu-satunya peramal terbaik untuk kemampuan bahasa, baca tulis, dan tugas matematika. Dalam studi lainnya, anak-anak dengan waktu tidur setelah jam 9 malam lebih lama untuk jatuh tertidur dan tidur lebih sedikit secara keseluruhan. Lakukan ritual menenangkan bebas media, seperti membaca bersama pada 30 menit menjelang lampu dimatikan. Jika Anda terbiasa tidur di larut malam, pertimbangkan lagi. Banyak studi yang telah menunjukkan orang dewasa yang tercatat tidak cukup tidur memiliki risiko lebih besar akan obesitas dan depresi.

 

Berkomitmen untuk Aktivitas Fisik Selama Lima Menit

Terkadang, memiliki cukup motivasi untuk keluar rumah adalah sebuah tantangan. “Di hari-hari saat merasa terlalu lelah, dorong diri Anda untuk aktif selama lima menit,” kata Dr. Pasternak. Anda mungkin cukup berenergi untuk melanjutkannya. Jika tidak, ini mungkin menjadi hari yang bagus untuk beristirahat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement