REPUBLIKA.CO.ID, Biasanya, para ibu kerap memilih meninggalkan karier karena harus menjaga sang anak. Mereka khawatir jika perhatian serta kasih sayang untuk anak berkurang jika mereka menghabiskan waktu untuk bekerja.
Padahal sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Marriage and Family April ini justru menunjukkan, stigma anak-anak berbuat kurang baik ketika Ibu mereka menghabiskan waktu bersama di rumah tak sepenuhnya benar. Yang sebenarnya terjadi, anak tetap baik-baik saja dan tidak peduli berapa jam ibu mereka bekerja.
Para peneliti dari tiga universitas yang berbeda juga menulis, perdebatan budaya tentang keseimbangan kehidupan perempuan antara bekerja dan menjadi orang tua justru memicu wacana yang menarik. "Waktu ibu dianggap sangat penting, bahkan tak tergantikan untuk kesejahteraan anak-anak," tulis penelitian, dikutip dari Guardian, Rabu (22/4).
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ibu yang memilih menghabiskan waktu dengan anak-anak tidak memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan serta kesejahteraan anak.
Selain itu, ibu yang memilih menghabiskan waktu setiap hari di rumah memang tidak berdampak negatif pada anak-anak. Namun, justru berdampak negatif karena para ibu akan kehilangan waktu 'sendirinya'.
Meski begitu, profesor sosiologi Universitas Toronto Melissa Milkie mengatakan, kehadiran ibu di rumah setiap harinya merupakan suatu keharusan. "Ada keyakinan bahwa Ibu adalah orang yang bertanggung jawab. Ibu adalah orang yang harus ada," ungkapnya.
Jika memang ibu benar-benar ingin senantiasa menjaga anak-anak di rumah, sebaiknya niatkan karena ibu memang mengasihi anak-anaknya dan bergaul dengan mereka merupakan kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat. Bukan saja karena ibu mengkhawatirkan mereka.