REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Unit Kerja Koordinasi Alergi Imunologi Ikatan Dokter Anak Indonesia Budi Setiabudiawan mengatakan, anak yang orangtuanya alergi kemungkinan besar akan jadi penderita alergi.
"Apabila seorang ibu hamil, maka harus dipastikan, apakah anaknya punya bakat alergi atau tidak. Ini bisa dilihat dari riwayat penyakit alergi orangtuanya," katanya, Senin, (20/4).
Kalau salah satu orangtua punya alergi, maka resiko anak terkena alergi sebanyak 40 persen. Kalau kedua orangtuanya punya alergi maka kemungkinan anak terkena alergi jadi 60 persen.
Sedangkan kalau orangtua punya alergi yang sama. "Misalnya sama-sama asma, maka kemungkinan anak jadi alergi sebesar 80 persen."
Namun, ujar Budi, kalau orangtua keduanya tidak punya alergi tapi saudara kandung orangtua punya alergi maka kemungkinan anak terkena alergi sebesar 35 persen.
"Pemicu alergi itu antara lain tungau terutama di karpet dan kain. Pemicu alergi makanan antara lain udang, kacang, susu sapi, telur."
Kalau anak sudah mengalami alergi maka anak harus dihindarkan dari pemicunya. Misalnya anak alergi susu sapi, maka anak tersebut sama sekali tak boleh minum susu sapi.
"Jangan memaksa anak minum susu sapi agar jadi kebal terhadap alergi. Sebab itu hanya akan memperparah alergi."