REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengaruh makan di luar rumah meningkatkan pula kebiasaan orang Indonesia untuk meracik makanannya di rumah dengan menu yang ala restoran. Kebutuhan orang Indonesia untuk menyantap sejumlah produk yang umumnya didominasi barang impor pun meningkat.

Salah satu barang tersebut adalah keju segar. Greenfields, yang lebih dikenal sebagai produsen susu, hari ini (Kamis, 9/4) meluncurkan produk turunan susu yaitu keju ricotta. Segmen keju gourmet, dikatakan Head of Sales and Marketing Austasia Dairy Group, Jan Vistisen, semakin banyak pilihannya di supermarket premium di kota besar Indonesia. Masyarakat pun kian familiar dengan keju seperti ricotta, mozzarella, hingga boconcinni.

Keju ricotta keluaran Greenfields dijual dalam kemasan 250 gram dengan harga Rp 30 ribu. Produk ini bisa diperoleh di sejumlah pasar swalayan premium seperti Ranch Market, Foodhall, Kemchick, dan retail Hypermarket.

Ricotta memiliki rasa lebih tawar ketimbang keju prosesan yang rasanya lebih jamak di lidah orang Indonesia. Pada dasarnya ricotta terbuat dari susu sapi murni. Teksturnya sedikit kasar. Ricotta Greenfields dibuat menggunakan teknik Italia yakni dengan mengeringkan whey pada proses pembuatan keju mozzarella.

Jan menambahkan, Greenfields sebelumnya sudah memiliki produk keju yakni mozzarella dan boconcinni. ''Dari 10 liter susu dihasilkan 1 kg mozzarella. Sisanya yang 9 liter kemudian dijadikan whey dan diolah sebagai ricotta,'' ujarnya, saat peluncuran keju ricotta Greenfields, di Restoran Gia, di Jakarta.

Masuk dalam keluarga keju segar, ricotta tidak memiliki masa simpan selama keju yang keras seperti parmesan atau cheddar. Fahmi Widarte, Greenfields corporate chef, mengatakan setelah dibuka keju ricotta harus disimpan dalam lemari es dan disarankan habis dalam waktu empat hari.

Ricotta dapat digunakan dalam berbagai varian makanan. Mulai dari pembuka sampai penutup, secara diolah atau dimakan begitu saja dengan tambahan perasa alami.

Ikuti Whatsapp Channel Republika