REPUBLIKA.CO.ID, CINA -- Pemerintah Cina mengatakan akan memperketat pengawasan kepada warganya yang berada atau sedang pelesiran di luar negeri.
Hal itu dilakukan mengacu pada maraknya berbagai laporan mengenai perilaku warganya yang dianggap kurang pantas ketika berada di negeri orang.
Dilansir dari Dailymail, Rabu (8/4), China National Tourism Administration (CNTA) menyebutkan kalau pemerintah akan menghubungi warganya yang memalukan ketika sudah sampai kembali ke Cina. Seperti dikutip dari website CNTA, "Jika perlu polisi, petugas bea cukai, pengawas perbatasan, atau agen kredit bank juga akan dihubungi."
Mereka berharap langkah ketat ini akan menurunkan perilaku tidak wajar atau ilegal warga Cina saat berada di luar negeri. Menurut media setempat, perilaku buruk tersebut meliputi gangguan di transportasi publik, merusak fasilitas umum atau peninggalan sejarah, mengabaikan kebiasaan sosial pada pariwisata, dan terlibat dengan perjudian atau prostitusi.
Penelitian yang dilakukan oleh oleh Bank of America Merrill Lynch menemukan bahwa ada 109 juta turis Cina di tahun 2014 yang menghabiskan hingga 164 miliar dolar Amerika. Angka-angka ini adalah peningkatan dramatis dari 10 juta wisatawan pada tahun 2000. Angka ini juga mengatakan kenaikan jumlah laporan atas perilaku-perilaku turis Cina yang dinilai mengganggu.