Jumat 03 Apr 2015 14:01 WIB

Transisi dari Boks Bayi ke Tempat Tidur

Anak tidur
Foto: growingyourbaby
Anak tidur

REPUBLIKA.CO.ID, Saat anak Anda berusia 2 tahun, ia sudah bisa memanjat keluar dari boks bayi, namun bukan berarti dia siap tidur di tempat tidurnya sendiri. Lebih baik Anda menggunakan penutup boks bayi, kanopi berbentuk kubah terbuat dari bahan berpori dan transparan untuk mencegah anak keluar dari boksnya. Begitu gerakan anak tampak terbatas, pindahkan dia ke tempat tidur batita atau twin bed standar dengan railing di sekitarnya.

Beberapa minggu sebelum “kepindahannya,” tunjukkan tempat tidur yang digunakan kakak atau temannya. Buat dia antusias dengan memberikan kesempatan memilih seprai sendiri. Jika dia terlihat cemas atau enggan, minta dia untuk mencoba tidur siang di tempat tidur barunya, lalu sekitar satu minggu kemudian minta dia tidur malam di sana.

Walaupun banyak orang tua yang menempatkan bayi di kamarnya sendiri dengan segera, mungkin yang terbaik adalah menunggu dulu. American Academy of Pediatrics menyarankan agar bayi tidur di kamar orang tuanya dulu pertama-tama (dalam tempat tidur bayi atau keranjang bayi, bukan di tempat tidur yang sama) untuk alasan keamanan). “Ini memberikan perlindungan ekstra dari sudden infant death syndrome (SIDS),” ujar Wendy Sue Swanson, MD, dokter anak di Seattle Children’s Hospital di Washington, dikutip dari www.parentsindonesia.com.

Tentunya boleh-boleh saja memindahkan anak dari kamar Anda saat dia berusia 6 bulan (risiko SIDS meningkat di sekitar usia 2 bulan lalu berangsur-angsur menurun; angka kematian yang terjadi setelah 6 bulan di bawah 5 persen).

Setelah Anda melakukannya, lanjutkan dengan rekomendasi tidur aman berikut–tidurkan dia terlentang; gunakan matras yang tidak terlalu empuk; dan hindari menggunakan bantal, selimut, dan seprai yang longgar. Namun ingatlah bahwa Anda mungkin belum mendengar panggilan bangun pukul 02.00 dini hari tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement