REPUBLIKA.CO.ID, Setiap ibu tentu ingin memberi yang terbaik bagi anak, salah satunya ingin memberi ASI sebagai sumber makanan dengan nutrisi lengkap, seimbang, dan cocok untuk bayi. Bahkan ketika ibu tidak dapat menyusui buah hatinya karena berbagai alasan, banyak di antara mereka yang memilih untuk mencari donor ASI. Dan bagi ibu yang diberi karunia ASI berlimpah, tidak jarang mereka tergerak untuk menjadi donor ASI. Anda salah satu di antara mereka?
WHO telah merancang panduan pemberian makanan bagi bayi dan batita. Standarnya adalah ASI langsung dari payudara ibu. Dalam kondisi tertentu yang tidak memungkinkan pemberian ASI langsung, maka bayi bisa diberi ASI perah dari ibu kandungnya.
Ketika ASI perah tidak dapat diberikan, bayi bisa mendapat ASI donor dari ibu yang sehat atau dari bank ASI. Jika ASI donor yang memenuhi standar tidak tersedia, bayi bisa diberi susu formula dari gelas, yang dianggap lebih aman dibandingkan pemberian melalui botol. Dari panduan tersebut, jelas tercantum bahwa donor ASI merupakan langkah yang dapat Anda ambil jika bayi tidak bisa mendapat ASI langsung dari Anda.
“Menurut saya seperti juga donor darah, donor ASI harus diberikan atas indikasi medis,” kata Dr. Utami Roesli, SpA, IBCLC, FABM, Ketua Umum Sentra Laktasi Indonesia. “Syarat donor ASI lebih berat dibandingkan donor darah. Seluruh tes yang harus dijalankan oleh pendonor darah harus dilakukan oleh pendonor ASI," katanya lagi seperti dikutip dari www.parentsindonesia.com.
Selain itu, ada syarat tambahan yaitu anak si pendonor harus sehat tumbuh kembangnya,” kata Prof. Dr. Rulina Suradi, SpA(K), IBCLC, anggota Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia dan konsultan laktasi di RSB Asih, Jakarta. Berkonsultasi dengan dokter anak atau konsultan laktasi sebelum Anda menerima atau menjadi donor sebaiknya Anda lakukan.
Syarat Ibu Pendonor ASI
- Kehamilan dan kelahiran normal
- Hasil tes terhadap HIV, hepatitis B, hepatitis C, HTLV, CMV dan syphilis negatif
- Tidak menderita penyakit infeksi akut atau menahun
- Tidak makan obat obatan, merokok, dan meminum alkohol
- Bayi sehat dan tidak kuning
- Dapat memerah ASI dengan teknik yang steril
Syarat Bayi Penerima Donor ASI
- Prematuritas
- Bayi adopsi
- Bayi dengan infeksi usus yang berat
- Gagal tumbuh
- Defisiensi imunoglobulin
- Kelainan usus, seperti Short Bowel Syndrome
- Intoleransi formula atau susu sapi
- Gangguan metabolisme