Selasa 24 Mar 2015 19:27 WIB

Pramuwisata Dituntut Berikan Pelayanan Maksimal Kepada Wisatawan

Seorang pemandu wisata menjelaskan tentang isi Rumah Bolon (ilustrasi)
Foto: Antara
Seorang pemandu wisata menjelaskan tentang isi Rumah Bolon (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Pramuwisata atau pemandu wisata dituntut untuk memberikan layanan prima dan profesional kepada wisatawan, kata Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Kabupaten Purbalingga Subeno.

"Bahkan, pramuwisata juga harus memiliki jiwa besar dan siap menjadi sasaran kemarahan jika wisatawan yang dilayaninya tidak puas," kata Subeno saat membuka pelatihan pramuwisata di Aula Dinbudparpora Purbalingga, Jawa Tengah, Selasa (24/3).

Ia mengatakan bahwa wisatawan telah mengeluarkan uang untuk berwisata sehingga jangan sampai mereka meninggalkan kesan buruk kepada pramuwisata maupun objek wisata. Dalam hal ini, wisatawan harus terpuaskan dengan layanan prima dan profesional yang diberikan pramuwisata.

"Agar bisa bersikap profesional, pramuwisata harus memiliki keterampilan dan pengalaman yang luas sehingga wisatawan akan dibuat nyaman," katanya.

Menurut dia, seorang pramuwisata juga harus paham dan mampu menerapkan prinsip sapta pesona wisata yang tidak hanya melekat pada sebuah objek destinasi wisata tetapi juga dipahami dan dijalankan oleh pramuwisata.

Selain itu, seorang pramuwisata harus mampu menciptakan suasana aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan mampu memberikan kenangan kepada wisatawan.

"Penampilan pramuwisata harus bersih, tidak 'ngemproh' (kotor), berbaju rapi, dan tidak menggunakan jepit. Penampilan pramuwisata yang rapi akan memberikan kesan positif kepada wisatawan yang dilayaninya," kata Subeno.

Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata Dinbudparpora Purbalingga Prayitno mengatakan bahwa pelatihan pramuwisata yang diselenggarakan hingga Rabu (25/3) tersebut akan terus dipacu agar para pemandu wisata dapat memberikan layanan terbaik kepada wisatawan yang berkunjung ke Purbalingga.

Bahkan, pramuwisata yang melayani skala desa wisata pun harus menguasai teknik kepemanduan karena sebagus apapun destinasi wisata akan meninggalkan kesan kurang baik dari wisatawan jika tidak didukung layanan prima para pemandu wisata.

"Keduanya harus sinergi, destinasinya bagus dan pemandu wisatanya juga baik serta ramah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement