Sabtu 21 Mar 2015 07:41 WIB

Gizi Pra-Hamil Turunkan Risiko Bersalin Prematur

Kebiasaan makan sehat dari sebelum hamil akan membantu mencegah kelahiran prematur.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kebiasaan makan sehat dari sebelum hamil akan membantu mencegah kelahiran prematur.

REPUBLIKA.CO.ID, Peneliti dari University of Adelaide, Australia menegaskan bahwa wanita yang kualitas makanannya buruk sebelum hamil 50 persen lebih mungkin untuk mengalami kelahiran prematur dibandingkan dengan wanita makan makanan sehat sebelum hamil.

Ya, pada penelitian ini peneliti di University of Adelaide meneliti pola makan lebih dari 300 wanita di Australia Selatan untuk lebih memahami kebiasaan makan mereka sebelum hamil. Peneliti mengklaim bahwa penelitian mereka adalah yang pertama menilai kualitas makan wanita sebelum hamil dan hubungannya dengan kelahiran.

Hasilnya penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition pada 23 Mei 2014 ini menyatakan bahwa wanita yang secara konsisten makan makanan tinggi protein dan buah sebelum hamil kecil kemungkinannya mengalami kelahiran prematur. Sementara wanita yang sering makan makanan berlemak dan gula tinggi sebelum hamil, 50 persen lebih mungkin mengalami kelahiran prematur.

"Kelahiran prematur merupakan penyebab utama penyakit dan kematian bayi dan terjadi pada sekitar satu dari 10 kehamilan di seluruh dunia. Penelitian ini kami lakukan supaya lebih banyak wanita lebih memahami penyebab kelahiran prematur sehingga bisa membantu meningkatkan kelangsungan hidup dan kesehatan jangka panjang anak-anak," kata penulis utama penelitian, Dr. Jessica Grieger, peneliti Posdoctoral University of Adelaide yang berbasis di Lyell McEwin Hospital, dikutip dari www.parentsindonesia.com.

"Menurut  penelitian kami, wanita yang mengonsumsi makanan kaya protein seperti daging tanpa lemak, ikan, ayam, buah-buahan, biji-bijian dan sayuran, memiliki risiko lebih lebih rendah mengalami kelahiran prematur. Di sisi lain, wanita yang mengkonsumsi makanan seperti keripik kentang, biskuit, dan makanan lain yang tinggi lemak jenuh dan gula lebih mungkin bayinya lahir prematur," kata Dr. Grieger.

"Sangat penting untuk mengkonsumsi makanan sehat sebelum serta selama kehamilan untuk mendukung hasil terbaik bagi ibu dan bayi saat kelahiran," ujar Dr. Grieger. Dr. Grieger menambahkan makanan merupakan faktor yang dapat dimodifikasi. Jadi tidak pernah ada kata terlambat untuk membuat perubahan positif.

“Kami berharap penelitian kami akan membantu mempromosikan makanan sehat sebelum dan selama kehamilan. Hal tersebut akan membantu mengurangi jumlah kematian ibu dan bayi serta meningkatkan kesehatan anak-anak,"katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement