Sabtu 07 Mar 2015 13:13 WIB

Orang Tua Harus Jadi Pendengar yang Baik

Rep: C22/ Red: Satya Festiani
Orang tua perlu memahami kapan dan saat apa mereka perlu berkata tidak ke anak.
Foto: sheknows
Orang tua perlu memahami kapan dan saat apa mereka perlu berkata tidak ke anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua harus lebih lembut mengajari anak. Hal itu agar anak menjadi lebih terbuka kepada orang tuanya.

Seorang Psikolog anak, Efnie Indrianie, M.Psi mengatakan waktu yang berkualitas dalam keluarga tergantung pada orang tua. Tidak sedikit orang tua yang mendominasi dalam segala hal. Ketika momen liburan, orang tua harus memposisikan dirinya sebagai sahabat dan pendengar yang baik untuk anak-anaknya. Dari situlah akan tercipta ikatan yang baik antara orang tua dan anak.

Efni menambahkan orang tua jangan selalu memberikan judgment kepada anak, karena itu akan menyulitkan orang tua untuk mendekatkan diri kepada anak. Orang tua yang tidak selalu meghakimi anaknya tentu lebih mudah masuk ke dunia anaknya. Dengan begitu, anak akan terbuka kepada orang tuanya dalam segala hal. Mereka tidak akan merasa segan untuk bercerita tentang dunianya kepada orang tua.

"Orang tua cukup menjadi pendengar yang baik, setelah itu baru berikan nasihat secara lembut," ujar Efnie ketika dihubungi Republika Online melalui telepon pada Sabtu (7/3).

Dia memaparkan peran orang tua sebagai pendengar yang baik, tentu merupakan pengawasan terhadap anak secara tidak langsung. Dari situ, orang tua akan melihat bagaimana katifitas anaknya sehari-hari, lingkungan pergaulannya di luar rumah, dan memperhatikan perkembangan anaknya.

Hal itu akan berbeda dengan orang tua yang selalu menginterogasi anaknya. Interogasi akan berakibat pada sikap anak yang malas berbagi cerita dengan orang tuanya, dan anak akan menjadi tertutup. Dewasa ini, anak-anak lebih cerdas ketimbang orang tuanya. Mereka pandai untuk memutar balikkan fakta, ketika dirinya merasa tersudut.

"Kalau orang tua memposisikan dirinya sebagai teman, harus bersikap netral agar anak nyaman berbagi cerita," terang psikolog anak itu.

Orang tua harus memberikan kesempatan kepada anak-anaknya untuk berkembang, terutama kepada para remaja. Remaja yang mengalami masa pubertas cenderung lebih senang menghabiskan waktunya bersama teman-temannya, misalnya pergi ke mal. Hal itu, menurutnya merupakan sesuatu yang wajar dalam dunia psikologi.

Selain memberikan kesempatan kepada anak remaja untuk berkembang, orang tua juga harus mengarahkan anak remajanya secara perlahan untuk lebih peduli pada lingkungan sosial. Dengan begitu para remaja akan memiliki nilai pandangan hidup yang kuat. Itu akan menjadi filter diri terhadap pergaulannya, dan tentu saja dia akan mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement