REPUBLIKA.CO.ID, Bale Raos, restoran yang menyajikan hidangan favorit Sri Sultan Hamengkubuwono, tak hanya sekadar rumah makan. Di sini penikmat kuliner keraton Yogyakarta bisa sekalian mengetahui kisah di balik makanan dan minuman yang tersaji.
General Manager Bale Raos, Sumartoyo, menuturkan bahwa ada kisah di balik beberapa makanan dan minuman yang disajikan di Bale Raos. Misalnya, Gudeg Manggar. Gudeg umumnya dibuat dari nangka muda, tapi Gudeg Manggar dibuat dari bunga pohon kelapa yang masih muda.
"Gudeg Manggar berasal dari daerah Mangir. Dalam sejarah, Mangir adalah daerah perdikan yang memberontak terhadap Panembahan Senopati. Karena tidak ingin sama dengan Gudeg yang dimakan Senopati, Ki Ageng Wonoboyo, penguasa Mangir, membuat Gudeg Manggar," tuturnya.
Sementara Bir Jawa, ia mengatakan, dibuat untuk menghormati tamu-tamu Sultan yang berasal dari Eropa dan Belanda. Saat menjamu tamu Eropa di Villa Kaliurang, Sultan biasa menyajikan anggur. Namun sebagai raja dari kerajaan Islam Sultan tidak meminum anggur yang mengandung alkohol.
"Dari warna dan fungsinya, Bir Jawa mirip dengan anggur, untuk menghangatkan badan. Bila bersulang dengan tamu-tamunya, Sultan juga menggunakan Bir Jawa," katanya.
Melestarikan
Restoran Bale Raos sekarang sudah memiliki tiga cabang, satu di kompleks Keraton di Jalan Magangan Kulon 1 Yogyakarta, satu di Jogja City Mall Yogyakarta dan satu di Jalan Suryo 15, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Sumartoyo mengatakan Bale Raos dibangun untuk mewujudkan gagasan GKR Hemas untuk melestarikan kuliner khas Keraton serta membuka pintu kepada masyarakat umum untuk mengetahui dan menikmati kekayaan kuliner Keraton Yogyakarta. "Bale Raos dimaksudkan untuk melestarikan kekayaan budaya masa lalu berupa kuliner. Jadi melestarikan budaya masa lalu tidak harus di museum," katanya.
"Kami merekrut lulusan SMK dan akademi pariwisata. Kami sengaja mengajak anak-anak muda untuk nguri-uri kekayaan budaya," tuturnya.
Sumartoyo mengatakan kuliner Keraton Yogyakarta cukup kaya. Ia menuturkan bahwa pada masa lalu Sultan biasanya beristri banyak dan masing-masing istri memiliki makanan favorit. "Setiap Sultan bersama salah satu istrinya pasti akan dibuatkan makanan favoritnya," tuturnya.