REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Mengisap jempol adalah penghibur alami bagi anak, namun ada kalanya Anda sebagai orang tua menghentikan kebiasaan anak Anda ini dengan cara yang lembut. Ini adalah kebiasaan umum dan sebagian kita melakukannya ketika masih kecil.
Konsultan anak di Norland College, Claire Burgess mengatakan mengisap jempol merupakan refleksi yang menghibur, bahkan sudah mulai dilakukan anak sejak di dalam rahim ibuya. Ini membantu mereka merasa lebih nyaman, terutama ketika malam hari.
"Ketika anak lahir, ibu jari yang diisap anak melepaskan endorfin dan berfungsi sebagai penenang, layaknya boneka," kata Burgess, dilansir dari Mother and Baby, Senin (23/2).
Nah, jika Anda tengah bersiap membantu anak Anda berhenti mengisap jempolnya, maka berikut beberapa caranya.
Pertama, anak penting untuk belajar membuat suara dari ibu jarinya, sehingga mereka bisa mengeluarkan ibu jari mereka dari mulut. Misalnya, anak belajar bertepuk tangan, bermain 'cilukba' atau menjentikkan jari.
Kedua, Anda harus mengetahui waktu-waktu khusus anak Anda sering mengisap jempolnya. Misalnya, apakah mereka melakukannya pada malam hari, ketika berjalan-jalan, ketika kelelahan, atau ketika keasikan di depan televisi.
Anda bisa menggunakan bantuan mainan alternatif pada saat-saat itu. Mainan seperti bola sensorik, buku-buku, permainan bongkar pasang bisa membuat tangan-tangan anak Anda aktif.
Ketiga, Anda bisa menceritakan kepada anak Anda dengan cara yang lembut bahwa jika mereka ingin mendapatkan susunan gigi yang indah, maka berhenti mengisap ibu jarinya. Jika mereka terus menerus mengisapnya, maka giginya akan terdorong tumbuh ke arah luar.
Anda juga bisa menggoda mereka bahwa mereka sudah besar, sehingga anak besar tidak mungkin lagi suka mengisap jempol.