Jumat 20 Feb 2015 13:59 WIB

Targetkan 500 Ribu Wisman, Bandung Andalkan Kuliner dan Festival

Rep: C63/ Red: Winda Destiana Putri
Gedung Sate, Bandung
Gedung Sate, Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tahun ini ditargetkan sebanyak 500 ribu wisatawan mancanegara (wisman) mengunjungi Kota Bandung. Pasalnya, selama ini jumlah wiswan yang mengunjungi Kota Bandung hanya sekitar 10 persen dari keseluruhan pengunjung.

"Wisman memang marginnya jauh dari total 5,8 sampe 6 jutaan wisatawan ke Kota Bandung, hanya sekitar 180 ribu sampe 200 ribuan orang," ujar Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari di Bandung belum lama ini.

Untuk menggenjot jumlah wisman tersebut Pemerintah Kota Bandung akan mengandalkan sektor yang merupakan keunggulan mulai dari kuliner, fashion dan festival.

Khusus untuk tahun ini Kenny mengharapkan jumlah wisman meningkat bersamaan dengan momen peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika pada April mendatang. Pasalnya, dalam momen tersebut akan berlangsung beberapa karnaval budaya negara-negara peserta.

"Jadi nanti pada saat peringatan KAA banyak even yang digelar, salah satunya karnaval. Nah biasanya kalo ada festival-festival seperti itu, banyak turis datang," ujarnya.

Selain itu, Kenny mengatakan pihaknya akan mengandalkan andalan lain Kota Bandung seperti kuliner dan fashion. Pihaknya pun akan menyiapkan bentuk promosi wisata termasuk kolaborasi dengan Kementerian Pariwisata.

"Nantinya Kementerian Pariwisata yang akan membantu kita dalam hal media placementnya. Jadi nanti promosinya akan dilakukan secara gencar, mungkin termasuk juga di media internasional," ujarnya.

Target wisman itu juga dikatakan Kenny menyasar ke beberapa kawasan yakni Tiongkok, Asean dan Timur Tengah. Pasalnya tiga kawasan tersebut yang paling berpotensi mengunjungi Kota Bandung.

"Jadi kita akan fokus ke situ untuk kedatangan turis-turis asing, tanpa mengesampingkan tempat lain, karena itu merupakan potensi pasar kota Bandung," ujarnya.

Termasuk juga membuat kegiatan-kegiatan pariwisata yang disesuaikan musim-musim tiga kawasan tersebut.

"Negara-negara itu kan rata-rata seasonal, pada saat itu kita menyesuaikan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement