REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN -- Pedagang jeruk Pamelo di wilayah Magetan, Jawa Tengah, mengatakan permintaan jeruk Pamelo cukup tinggi menjelang perayaan tahun baru Cina atau Imlek 2015 pada Kamis (19/2).
Purwanto, salah satu petani setempat, menyebut jeruk Pamelo yang diinginkan oleh warga Tionghoa adalah jeruk yang di tangkainya ada daunnya. Selain itu, buah jeruk juga harus dalam keadaan segar.
“Setiap perayaan Imlek, kami pasti menjadi langganan jeruk Pamelo. Jeruk yang diinginkan tidak seperti jeruk yang dijual biasanya. Namun, jeruk yang masih ada tangkainya dan ditangkainya tersebut terdapat daun-daunnya,” kata Purwanto.
Momentum Imlek menjadi berkah tersendiri buat Purwanto, para petani, dan pedagang buah jeruk Pamelo lainnya. Di tingkat pedagang, harga jeruk Pamelo bisa naik hingga Rp 8.000 atau Rp 10 ribu per buah. Harganya bahkan mencapai Rp 15 ribu per buah saat mendekati Hari Raya Imlek.
Sementara, daerah Magetan yang di kenal sebagai sentra penghasil jeruk Pamelo adalah Kecamatan Bendo, Takeran, Sukomoro, dan Kawedanan (Betasuka). Data Dinas Pertanian setempat mencatat populasi jeruk pamelo mencapai lebih dari 582.845 pohon, yang tersebar di sentra pengembangan pamelo dengan luas wilayah mencapai lebih dari 450 hektare.