REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mukena bermerek "Siti Khadijah" (SK) asal Malaysia akan masuk ke pasar Indonesia dalam waktu dekat dengan desain terbaru berlabel "The Prayer Outfit" (TPO).
"Seperti yang diketahui, fashion hijab di Indonesia sudah sangat berkembang sejak tahun 2008. Dengan perkembangan pesat tren hijab di Indonesia, kami sangat optimistis, Indonesia yang memiliki populasi muslim cukup besar di dunia, adalah pasar yang cocok dan tepat untuk Siti Khadijah," ujar Direktur Pemasaran SK Mohammad Munzir Aminuddin dalam siaran pers, Rabu (18/2).
Walaupun tren hijab di Indonesia lebih berwarna dan bercorak, katanya, Siti Khadijah menawarkan kelebihan dari sekadar warna dan corak melalui mukena TPO. "Pada umumnya mukena SK dibuat dari kain berwarna putih, namun melalui TPO kami ingin menyajikan mukena dengan desain yang lebih berwarna dan kombinasi bahan kain berkualitas tinggi sehingga nyaman dipakai," tuturnya.
Mohammad mengatakan bahwa produk SK menggunakan 95 persen bahan dari Indonesia, diproduksi di Indonesia dan Malaysia. "Bentuk kerja sama ini terinsiprasi dari budaya untuk meneruskan warisan yang melambangkan cinta abadi Siti Khadijah," katanya.
Terkait dengan banyaknya kompetitor di bidang industri tekstil dan hijab Indonesia, Puan Padzilah Enda Sulaiman, pendiri Siti Khadijah, mengaku tidak khawatir karena produknya memiliki keunggulan yaitu kenyamanan saat digunakan untuk beribadah.
"Masalah mendasar dari penjualan mukena saat ini terletak pada kenyamanan area jahitan sekitar wajah, yang pada umumnya bermasalah karena terlalu ketat ataupun longgar. Dengan menggunakan mukena SK, anda tidak perlu menggunakan anak kerudung karena mukena kami memiliki ukuran yang beraneka ragam, dari XS hingga XL sehingga mukena dapat dikenakan dengan pas dan nyaman pada wajah," ujarnya.
Siti Khadijah didirikan sejak tahun 2009 oleh Puan Padzilah Enda Sulaiman. Saat ini, SK telah memiliki 4 cabang butik di Malaysia yang terletak di Bandar Baru Bangi, Shah Alam, Maju Junction dan Bandar Baru Uda, Johor.