Rabu 18 Feb 2015 05:23 WIB

Miris, Orangtua Dianggap Pelaku Kekerasan Anak

Kekerasan anak
Foto: myhealing.wordpress.com
Kekerasan anak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagaimanapun orangtua dan anak-anak memiliki ikatan cinta yang luar biasa. Jadi seharusnya mereka saling menyayangi. Tentunya Anda tidak berpikir memukul dan memarahi anak bukan?

Namun jika itu terjadi, bisa dikategorikan sebagai penganiyaan terhadap anak. Tapi apakah Anda betul-betul tidak melakukan penganiayaan kepada anak?

Inilah beberapa jenis penganiayaan orangtua kepada anak yang mungkin saja Anda lakukan seperti dikutip dari www.parentsindonesia.com.

Penganiayaan mental

Banyak orang tua berpikir jika mereka terus menciptakan tekanan pada anak-anak mereka, anak-anak akan melakukan apapun yang mereka inginkan. Sebagian besar anak-anak diberi tekanan oleh orangtuanya untuk terus belajar sepanjang waktu. Penganiayaan macam ini menciptakan dampak negatif pada pikiran anak dan dapat menimbulkan masalah psikologis. Penganiayaan mental paling buruk adalah membandingkan anak-anak dengan saudara dan sepupu mereka. Banyak kasus bunuh diri anak di luar Indonesia disebabkan karena tekanan yang mereka terima dari orangtuanya.

Penganiayaan fisik

Orangtua melakukan penganiayaan fisik kepada anak dengan cara memukul karena berbagai alasan. Faktanya orangtua melakukan penganiyaan fisik untuk kepentingan mereka sendiri. Memukul memiliki efek buruk pada anak. Pelarian anak pada obat-obatan terlarang banyak yang diawali dengan penganiayaan fisik. Anak-anak juga akan mengalami gangguan belajar jika fisik mereka babak belur.

Penganiayaan sosial

Penganiayaan sosial adalah yang terburuk dari semua jenis penganiayaan anak. Tidak ada yang lebih buruk daripada melakukan penganiayaan kepada anak di depan umum. Orangtua sering mengatakan: "Lihat anak Ibu itu, dia rajin belajar, pintar main musik dan olahraga, kamu bisanya apa?" perkataan seperti ini memiliki efek buruk pada anak Anda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement