REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pengembangan Pasar Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Fransiska Nina menyampaikan, saat ini hampir semua negara di dunia membidik pasar Cina. Baik untuk sektor investasi, perdagangan termasuk pariwisata.
"Menurut data dari Perdana Menteri Cina, dari 100 juta wisatawan Cina, hampir 1 juta mampir ke Indonesia," ujar Fransiska di Hotel Mercure Sabang Jakarta belum lama ini.
Fransiska melanjutkan, pertumbuhan kunjungan Cina ke Indonesia memang sangat pesat. Saat ini Cina juga telah menggeser jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari Korea, Jepang dan Thailand.
Cina naik ke posisi empat menjadi di bawah angka kunjungan wisman Malaysia, Singapura dan Australia. Kecenderungan wisman Cina, yakni berlibur, kuliner dan belanja.
"Mereka juga suka melihat situs-situs bersejarah, budaya, apalagi seperti Borobudur," kata Fransiska
Sebagai informasi, pasar terbesar pariwisata Indonesia antara lain, Malaysia, Singapura, Australia dan Cina. Tahun lalu, kunjungan wisman Cina mencapai sekitar 800 ribu dan sekarang ditargetkan menembus satu juta.
Sementara Australia mencapai angka 900 ribu dan tahun ini ditargetkan 1,1 juta. Lalu wisman Malaysia dan Singapura yang mencapai angka kunjungan 1,5 juta pada tahun lalu dan kini ditargetkan 1,6 juta. Secara keseluruhan, Malaysia dan Singapura memang masih menjadi pasar pariwisata terbesar Indonesia.
"Kalau dari segi segmentasi usia wisman, rata-rata usia 30 sampai 40-an," katanya menambahkan.