REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teh putih yang banyak ditanam dan dipanen di Provinsi Fujian, Cina menjadi teh kesehatan paling utama dari semua teh di dunia. Daunnya dikukus dan dikeringkan.
Teh putih mengandung level kafein yang rendah, sekitar 15 miligram (mg), tergantung berapa lama pengolahannya. Teh hijau mengandung sekitar 20-30 mg kafein, sedangkan teh hitam 40-60 mg.
Dilansir dari Body and Soul, Ahad (15/2), teh putih ini secara alami sudah manis dan bisa disajikan tanpa susu. Ada tiga jenis teh putih yang dikenal umum. Pertama, silver needle, merupakan teh putih dengan kualitas tertinggi yang dibuat hanya dari pucuknya saja. Kedua, white peony, teh putih yang diolah dari pucuk, ditambah daun sisa silver needle. Ketiga, long life eyebrow, teh putih yang terbuat dari sisa olahan silver needle dan white peony setelah dipanen.
Sebuah studi 2009 di Universitas Kingston, Inggris menunjukkan bahwa teh putih dapat mengurangi risiko penyakit jantung, beberapa jenis kanker, dan rheumatoid arthritis. Teh putih juga bisa memperlambat kerusakan elastin kulit dan kolagen.
Para peneliti di Oregon State University, Amerika Serikat menemukan kandungan polifenol yang tinggi dalam teh putih membuatnya lebih efektif dibanding teh hijau dalam menghambat mutasi DNA. Ini sangat efektif membantu melawan kanker.
Tingkat katekin, sejenis antioksidan lain dalam teh putih membantu menurunkan kadar kolesterol dan memperkiat sistem kekebalan tubuh. Teh putih juga memiliki asam amino tinggi dan theanine yang meningkatkan suasana hati dan relaksasi.
Jika Anda sangat sensitif terhadap kafein, ada baiknya mengonsumsi teh putih. Jadi, wajar saja jika teh putih ini sedikit sulit untuk ditemukan di sebagian besar supermarket, melainkan hanya ditemukan di toko-toko spesialis.