Sabtu 14 Feb 2015 19:39 WIB

Panti Jompo Harusnya Jadi Pilihan Terakhir Lansia

Sejumlah lanjut usia (lansia) bersantai di Panti Wredha Budhi Dharma, Ponggalan UH VIII/203, Umbulharjo, Yogyakarta, Selasa (31/5). Meningkatnya angka harapan hidup membuat jumlah lansia menjadi semakin tinggi.
Foto: Antara
Sejumlah lanjut usia (lansia) bersantai di Panti Wredha Budhi Dharma, Ponggalan UH VIII/203, Umbulharjo, Yogyakarta, Selasa (31/5). Meningkatnya angka harapan hidup membuat jumlah lansia menjadi semakin tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, Tidak semua lansia memiliki kemewahan untuk bisa menikmati masa tuanya dalam asuhan anak cucunya. Beberapa lansia pun menghabiskan hari-hari tuanya dalam panti jompo.  

Sekretaris Jenderal Asosiasi Senior Living Indonesia (ASLI) Mart Peters Simanjuntak mengatakan panti jompo sebenarnya merupakan pilihan terakhir bagi para lansia karena akan menyebabkan mereka merasa dibuang.

"Panti jompo itu pilihan terakhir. Para lansia atau orang tua ingin dimengerti dan dihargai, pilihan tepat adalah bersama anaknya," ujar Peters usai seminar ASLI di Jakarta, Sabtu (14/2).

Dengan tinggal bersama keluarga, para lansia tidak akan merasa dibuang dan mendapatkan perhatian. "Saat orang tua muda pikirannya mencari uang, untuk masa depan anaknya. Tapi saat tua, yang dipikirkannya adalah warisan untuk anak-anaknya. Orang tua harus mempersiapkan diri untuk menghadapi masa lansia, jangan sampai meminta-minta pada anak," jelas dia.

Saat disingung mengenai kesibukan anak-anak lansia, Peters menjelaskan itulah pentingnya tenaga perawat para lansia. Sehingga para orang tetap mendapatkan perhatian. Perawat lansia bertanggung jawab memberi perhatian dan kasih sayang pada klien yang ditanganinya.

Direktur Sosial Lanjut Usia Kemensos, Tuti Haryati, juga sependapat bahwa panti jompo merupakan pilihan terakhir bagi lansia.

"Jadi harus tetap tinggal bersama keluarga, kalau di panti jompo belum tentu bahagia karena kurang perhatian keluarga. Lagi pula, kalau tinggal bersama keluarga ada tanggung jawab anggota keluarga," kata Tuti.

Dengan tinggal bersama keluarga, para lansia masih merasa dihargai, meskipun anggota keluarga sibuk.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement