Sabtu 14 Feb 2015 13:46 WIB

Pindang Bandeng Khas Imlek, Menu Berfilosofi 'Sisa'

Rep: MG ROL 33/ Red: Indira Rezkisari
Pindang bandeng
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pindang bandeng

REPUBLIKA.CO.ID, Makan bersama ala keluarga Tionghoa saat Imlek berarti menyantap sejumlah makanan yang kaya filosofi. Uniknya, karena melebur dengan budaya Indonesia hidangan yang disantap ketika Imlek ikut menyesuaikan pula dengan tradisi setempat.

Pakar kuliner Tionghoa, Aji Chen Bromokusumo, Jumat (13/2), mengatakan di Cina tradisi makan bersama saat Imlek sama dengan menyantap setidaknya 30 jenis  makanan. Di sini, tradisi tersebut diciutkan hingga sekitar delapan menu saja.

Bebek panggang menjadi salah satu menu khas Imlek. "Gaya yang diadopsi namun dari Hongkong," kata Aji.

Biasanya bebek panggang tapi dibeli di restoran dan bebeknya juga impor. Makanan ini tergolong spesial dan tidak disajikan setiap saat di meja makan.

Selanjutnya adalah pindang bandeng. Aji menerangkan, ikan bandeng ini disiram saus tiram saat dihidangkan agar lebih lebih sedapn.

Nama Mandarin dari pindang bandeng adalah Nian Nian You Yu, memiliki makna setiap tahun ada 'sisa'. Maksudnya terdapat rezeki lebih dari bisnis, kareir, dan kesejahteraan. "Semakin baik dari tahun ke tahun," katanya.

Menu berikutnya adalah ca rebung yang biasanya dihidangkan dengan kepiting atau udang. Makanan ini memiliki filosofi semangat kehidupan yang baru sesuai dengan filosofi tunas bambu, Bu Bu Gao Sheng. Yang memiliki arti semakin lama semakin sukses, dalam kehidupan dan kesehatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement