REPUBLIKA.CO.ID, Sebaiknya Anda memenuhi gizi anak sejak dini untuk menghindari penyakit serius di masa depan. Menurut penelitian, anak-anak yang kekurangan gizi kemungkinan berisiko mengalami tekanan darah tinggi saat dewasa. Peneliti menambahkan kurangnya gizi sejak masih di dalam kandungan sampai usia 5 tahun kemungkinan bisa mempengaruhi kesehatan jantung.
"Jika kebutuhan gizi tidak terpenuhi saat anak-anak, hal tersebut bisa memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap anatomi jantung dan aliran darah," kata penulis penelitian Terrence Forrester, peneliti tentang masalah negara berkembang di University of West Indies, Jamaika, seperti dikutip www.parentsindonesia.com.
"Kami prihatin bahwa masih ada jutaan orang di seluruh dunia yang menderita gizi buruk sebelum atau setelah lahir. Hal itu akan meningkatkan risiko hipertensi di kemudian hari," kata Forrester.
Pada penelitian ini para peneliti memeriksa 116 orang dewasa yang kurang gizi saat anak-anak dan tumbuh di Jamaika. Secara khusus, peneliti memeriksa tinggi dan berat badan serta tekanan darah mereka. Para peneliti juga melakukan tes echocardiograms atau tes pencitraan untuk mengevaluasi fungsi jantung mereka.
Kemudian peneliti membandingkan hasilnya dengan data 45 pria dan wanita yang tidak mengalami kurang gizi saat anak-anak. Sebagai catatan semua orang dewasa dalam penelitian ini berusia antara 20 sampai 39 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan orang dewasa yang kurang gizi saat anak-anak memiliki risiko lebih besar mengalami tekanan darah tinggi. “Mereka yang dibesarkan tanpa cukup makanan bergizi memiliki tekanan darah yang lebih tinggi,” kata Forrester.
Selain itu orang dewasa yang kekurangan gizi saat anak-anak juga memiliki aliran darah yang kurang lancar dan pembuluh darah yang kecil. Itu karena jantung mereka kurang efisien dalam memompa. Para peneliti memperingatkan bahwa tekanan darah tinggi merupakan faktor utama penyebab penyakit jantung dan stroke.
Meskipun kasus kelaparan anak paling umum terjadi di negara-negara berkembang, namun Departemen Pertanian Amerika Serikat melaporkan bahwa 8,3 juta anak-anak di seluruh dunia kemungkin belum mendapatkan makanan bergisi pada tahun 2012.