Rabu 11 Feb 2015 08:56 WIB

Jangan Cemas Ketika Suami tak Mau Mengasuh Anak

Ayah dan anak/ilustrasi
Foto: guardian.co.uk
Ayah dan anak/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak Ibu muda yang mengeluhkan suami mereka enggan membantu dalam mengurus si buah hati. Ada yang berkata, suami terlalu sibuk mencari uang, atau malah sibuk dengan urusannya sendiri.

Jika suami tak mau membantu mengasuh anak, bicara dengannya secara baik-baik atau ikuti solusi ini seperti dikutip dalam laman www.parentsindonesia.com.

Q: Suami saya tidak mau membantu mengasuh putrinya. Saya memintanya membantu dan dia pikir bahwa dia telah banyak memberikan bantuan. Meskipun dia mengakui bahwa dia tidak memberi bantuan sebanyak saya di rumah, tetapi ketika saya meminta dia membantu lebih banyak dia berkata, "Saya membantu lebih banyak daripada yang ayah saya pernah lakukan. Seharusnya kamu merasa bahagia. Saya mencoba untuk bersabar tapi saat ini saya sedang hamil dan saya tahu tidak bisa melakukan semua tugas rumah sendiri. Saya merasa kecewa karena suami saya tidak memberi makan anak atau memandikannya dan memilih makan atau nonton TV. Ada Saran?

A: Terima kasih telah menanyakan sebuah keprihatinan umum di kalangan orang tua baru. Suami Anda terdengar seperti orang yang dibesarkan dengan cara lama di mana Ibu mereka menanggung beban hampir semua tanggung jawab pengasuhan anak. Ketika orang-orang ini menjadi orang tua, mereka mungkin ingin lebih terlibat, tapi mungkin kurang memiliki keterampilan yang dibutuhkan. Banyak dari orang-orang ini menjadi orang tua yang lebih baik ketika anak mereka sudah lebih dewasa karena anak yang sudah dewasa lebih mudah diatur.

Saran saya dalam kasus Anda adalah mencoba berbicara baik-baik dengan suami. Jelaskan kepadanya bahwa dengan adanya anak kedua, Anda membutuhkan lebih banyak bantuan. Paksa dia untuk membuat pilihan. Suami Anda dapat berkontribusi membesarkan anak dengan berbagai cara. Dia bisa mengasuh baru lahir lebih banyak. Mungkin karena ada anak kedua dia akan merasa lebih siap dan tidak akan takut mengganti popok atau menyusui bayi yang baru lahir. Banyak Ayah lebih memilih untuk tidak mengasuh bayi baru lahir tetapi dia akan lebih banyak mengasuh anak yang lebih tua. Diskusikan dengan baik-baik dengan suami untuk membuat suasana di keluarga Anda lebih baik.

Pilihan lain adalah terus mengikuti model tradisional dimana istri turun tangan merawat anak dan Ayah memberikan dukungan ekonomi. Seiring dengan tanggung jawab mengasuh anak yang meningkat banyak keluarga merekrut pengasuh. Hal ini tentu akan memberi tekanan ekonomi pada suami Anda dan mungkin akan membuat suami Anda berpikir bahwa dia adalah pemberi dukungan ekonomi sehingga dia perlu merekrut pengasuh.

Opsi terakhir adalah untuk meminta bantuan dari anggota keluarga seperti Ibu Anda. Apapun pilihan yang Anda dan suami Anda pilih, ingat bahwa Anda berdua berada di tim yang sama dan berbagi tujuan yang sama membesarkan anak. Tidak ada satu model mengasuh anak yang cocok untuk semua keluarga. Perlu dingat wanita bisa melalukan beberapa pekerjaan sekaligus sementara laki-laki hanya bisa fokus pada satu tugas saja. Cobalah untuk mengerti dan bersabar ketika suami Anda mengatakan dia hanya mau menonton TV.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement