REPUBLIKA.CO.ID, Bayi yang baru lahir, jika diberi makan dengan benar, akan tumbuh sangat cepat. Namun, dalam dua minggu pertama setelah lahir, si kecil mungkin gagal menaikkan berat badannya dan biasanya berat badannya turun. Hal ini mungkin akan membuat si ibu baru stres.
Namun, fenomena turun berat badan ini sangat normal dan tidak tidak perlu dikhawatirkan. Dikutip dari www.parentsindonesia.com, bayi yang baru lahir sebenarnya tumbuh selama periode 2 minggu pertama, mereka hanya mengurangi berat badan dalam bentuk cairan.
Kehamilan yang normal berlangsung antara sampai 38-40 minggu. Berat lahir bayi normal adalah antara 2,7 kg sampai 4 kg. Tapi ada sejumlah kondisi yang dapat memengaruhi berat badan lahir bayi. Bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes, misalnya, mungkin lebih berat.
Sementara bayi yang lahir dari ibu yang kurang gizi, dan perokok mungkin kekurangan berat badan. Bayi prematur (lahir sebelum 38 minggu kehamilan) biasanya berat badannya rendah. Sedangkan bayi yang lahir setelah 40 minggu mungkin lebih berat.
Salah satu faktor yang menentukan berat lahir bayi adalah kandungan cairan. Bayi memiliki cairan lebih pada diri mereka saat lahir. Dr Jochen Profit dari Texas Children Hospital menjelaskan, setelah bayi lahir, beberapa cairan dalam tubuh bayi dibuang melalui urin.
Cairan yang dibuang itu berkisar antara 7 sampai 10 persen dari berat badan bayi setelah lahir. Namun bayi yang normal akan mencapai berat badannya kembali sekitar 10 sampai 14 hari kemudian.
Meskipun bayi yang baru lahir kehilangan berat badannya namun, mereka terus tumbuh. Setelah mereka kembali ke berat lahir mereka setelah hari ke-10, si kecil mulai menambah berat badannya dengan cepat. Pertumbuhan berat badan yang normal adalah sekitar 5 ons per minggu.
Nah, jika berat badan bayi Anda turun tidak perlu khawatir. Teruslah memberikan susu supaya kesehatan mereka terjaga.