Sabtu 31 Jan 2015 19:49 WIB

Bali Barat Ditargetkan Berkembang Seperti Maldives

Kawasan Bali barat juga terkenal sebagai daerah penangkaran Jalak Bali.
Foto: dok Republika
Kawasan Bali barat juga terkenal sebagai daerah penangkaran Jalak Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, BULELENG - Taman Wisata Alam (TWA) Bali Barat ke depan diharapkan mampu berkembang sebagai kawasan ekowisata tingkat dunia seperti di Kepulauan Maldives atau Maladewa, kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di Kabupaten Buleleng Bali, Sabtu (31/1).

Ia mengatakan Kepulauan Maldives yang terletak di Samudera Hindia tepat di seberang Sri Langka dengan penduduk 300 ribu orang mampu menghasilkan devisa dari pariwisata alam sebanyak 2,2 miliar dolar AS atau Rp 25 triliun dalam setahun. "Hal itu bisa terjadi dengan Bali jika dilakukan dengan berbagai upaya," katanya saat melakukan kunjungan ke Menjangan Resort di Kawasan TWA Bali Barat di Kabupaten Buleleng.

Arief Yahya menyatakan selain memiliki potensi ekowisata berupa taman nasional, di Bali Barat juga kaya dengan potensi wisata bahari. Arief Yahya mengakui Pulau Bali memiliki banyak sekali keindahan, namun pariwisata masih terpusat di selatan. sehingga pihaknya memberikan dukungan agar pariwisata juga berkembang di Bali Barat.

Sementara itu, Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bambang Supiryanto menyatakan, selain Taman Wisata Alam Bali Barat pemerintah juga siap mengembangkan ekowisata di lima wilayah lainnya.

Menurut dia, kelima kawasan ekowisata yang akan dikembangkan tersebut, yakni Taman Nasional Baluran Jawa Timur, Kawasan Ijen di Jawa Timur, Taman Nasional Pulau Komodi di Nusa Tenggara Timur, Taman Nasional Way Kambas di Lampung dan Kawasan Wisata Tunat di Nusa Tenggara Barat.

Taman Wisata Alam, lanjutnya, merupakan kawasan wisata berbasis konservasi sehingga pengembangannya harus mendasarkan pada ekoturisme. Pembangunan yang diizinkan untuk kawasan wisata alam hanya 10 persen dari luas wilayah tersebut selebihnya untuk konservasi alam.

Sementara itu salah satu investor menyatakan kesiapan membangun sebuah resort di TWA Bali Barat dengan konsep ekowisata. "Kami sangat fokus membangun dengan sistem ramah lingkungan. Carbon footprintnya pun rendah sekali," ujar pemilik The Menjangan Resort, David Makes.

Menurut dia, setelah memiliki 27 kamar, kini pihaknya siap menambah 55 kamar di lokasi berbeda dengan investasi sekitar Rp 1,5 miliar per kamar.

Dengan target pasar wisatawan premium, resort yang diberi nama Plataran Menjangan itu selain menawarkan kenyamanan dan kemewahan juga konservasi dan edukasi mulai dari konservasi jalak Bali di alam liar, pohon, hingga terumbu karang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement