Ahad 30 Apr 2017 14:00 WIB

Wisata Badung Bali Siap Pancing Wisman dari Australia, India, dan Rusia

Wisatawan menikmati pemandangan di Pantai Pandawa, Kab. Badung, Bali, Ahad (2/11). (Antara/Fikri Yusuf)
Wisatawan menikmati pemandangan di Pantai Pandawa, Kab. Badung, Bali, Ahad (2/11). (Antara/Fikri Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Pemerintah Kabupaten Badung, Bali mulai tancap gas menggarap sektor pariwisatanya. Tak main-main, dalam waktu dekat ini akan melakukan sales mission di tiga negara yaitu Australia, India, dan Rusia.

Ketiga negara itu menjadi target promosi pariwisata (sales mission) Kabupaten Badung, Bali, dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke daerah yang memiliki keindahan panorama alam ini.

"Dalam waktu dekat ketiga negara ini akan menjadi target promosi wisata Pemkab Badung agar lebih dikenal luas oleh seluruh masyarakat dunia," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung I Made Badra, Sabtu (29/4).

Badra menjelaskan, promosi wisata ke Australia, akan dilakukan pada Juli 2017 dengan menyasar delapan kota di negara Kangguru itu. Di India, promosi akan dilakukan di Kota New Delhi pada Agustus 2017. Sementara di Rusia belum ditentukan targetnya. "Untuk Australia dan India sudah ditentukan. Sementara promosi wisata di Rusia kami sempat berkoordinasi dengan pusat yang menilai potensi pasar wisatawan dari negara itu cukup bagus," kata Badra.

Badra meyakini keindahan alam Pulau Bali, khususnya di Kabupaten Badung masih menjadi primadoma para pelancong yang ingin menikmati suasana pantai yang berpasir putih di daerah itu."Mudah-mudahan kunjungan wisatawan ke Bali mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya di Badung dan Bali umumnya," ujar Badra.

Terkait rencana promosi ini, Dinas Pariwisata Badung sudah melakukan koordinasi dengan Badan Promosi Wisata Daerah beserta PHRI agar mendukung kegiatan itu agar Pulau Dewata lebih dikenal masyarakat dunia.

Sebelumnya, Pemkab Badung telah melakukan promosi wisata ke Negara Tiongkok dengan menyambangi dua kota yakni Tianjin dan Hohhot yang dihadiri 100 buyers dari "top travel agent". Dalam promosi wisata tersebut, antusiasme warga Tiongkok untuk berlibur ke Bali sangat tinggi, karena Pulau Dewata menjadi salah satu tujuan wisata primadona bagi masyarakat Negeri Tirai Bambu itu. Upaya promosi wisata Badung khususnya dan Bali umumnya ke daerah itu, dipimpin langsung Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa yang juga diterima langsung Duta Besar  Indonesia di Beijing Soegeng Rahardjo.

Selain China, Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya menilai sudah tepat memilih India untuk promosi. Warga India merupakan salah satu wisatawan mancanegara yang cukup besar berkunjung ke ke Indonesia. Pada tahun 2015, wisatawan outbond India ada 20.380.000 orang, atau tumbuh 11,1 persen dari tahun 2014.

Menpar Arief Yahya mengaku optimis pada tahun 2017 ini, wisatawan dari India akan bertambah, melihat India punya kedekatan budaya yang sangat kuat dengan Indonesia. “Ramayana dan Mahabharata yang sangat populer di Indonesia itu berasal dari India,” kata Menpar Arief Yahya.

Meskipun sampai saat ini tidak ada penerbangan langsung, namun selama ini India sudah menghasilkan hampir 300 ribu wisatawan mancanegara (wisman) setahun. Untuk itu, Arief Yahya berharap agar wisatawan mancanegara dari India digarap secara serius. “Kalau dibiarkan saja sudah ada angka segitu, maka kalau digarap dengan marketing yang lebih bagus, saya yakin hasilnya akan lebih optimal,” ujar Menpar Arief Yahya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement