REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Batita yang melewatkan satu kali tidur siang terlihat lebih gelisah, kurang gembira, dan tidak antusias. Hal tersebut diutarakan dalam Jorunal of Sleep Research Study.
Parahnya, anak-anak yang tidak atau kurang tidur siang berisiko tinggi mengalami masalah yang terkait mood. "Jika anak Anda berusia di bawah tiga tahun, dia masih memerlukan tidur siang," kata penasihat Parents Jodi Mindell, PhD, penulis buku Sleeping Through the Night.
Jika Anda memiliki anak yang melewatkan tidur siang, ikuti saran di bawah ini seperti dikutip dari laman www.parentsindonesia.com
Tetapkan jadwal tidur siang
Tetapkan jadwal untuk tidur siang dan ikuti dengan rutinitas yang serupa dengan waktu tidur malam, termasuk kebiasaan membacakan cerita atau mendendangkan lagu.
Ganti istilah tidur siang
Ganti istilah tidur siang dengan waktu istirahat dan biarkan anak Anda melihat buku atau bermain tanpa bersuara di dalam boks bayi atau tempat tidurnya jika dia menginginkan hal itu (seandainya dia benar-benar letih, anak akan tertidur).
Nyalakan lampu redup
Gunakan cahaya lampu malam dengan pengaturan waktu untuk menunjukkan kepada batita Anda bahwa waktu tidur siang atau istirahat sudah selesai, sehingga dia tidak perlu memanggil Anda atau keluar dari kamarnya terlalu cepat.
Jangan menyerah dengan pola tidur siang
Jangan menyerah pada perubahan pola tidur siang yang bersifat sementara. Anak-anak mungkin meninggalkan tidur siang hanya seminggu, kemudian kembali kepada kebiasaan lama.