Selasa 20 Jan 2015 11:31 WIB

Lima Hal Pemicu Konflik dalam Hubungan

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Pasangan suami istri/ilustrasi
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pasangan suami istri/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Konflik adalah bagian dari hubungan. Ketika dua orang menggabungkan kehidupan mereka, bentrokan pasti akan terjadi. Kuncinya adalah bagaimana konflik itu harus ditangani.

Konflik dalam sebuah hubungan sangat pribadi dan menegangkan bagi semua yang terlibat. Namun, ada lima hal umum yang membuat pasangan sering bertengkar, dilansir dari Body and Soul, Selasa (20/1).

Uang

Uang merupakan refleksi dari nilai-nilai kebebasan, keamanan, kemurahan hati, dan gaya hidup. Jika Anda berdua berdebat tentang salah satu pihak yang suka menghabiskan uang, maka ini sering terulang selama bertahun-tahun.

Jika Anda dan pasangan berdebat tentang uang, daripada fokus pada jumlah rupiah dan barang-barang yang Anda beli, lebih baik duduk dan berbicara tentang bagaimana kalian berdua memandang uang dan menggunakannya. Setelah Anda berbicara lebih umum, Anda bisa melewati pemicu konflik dan menegosiasikan strategi yang adil untuk kalian berdua.

Pembagian tanggung jawab dalam rumah tangga

Ketika salah satu pasangan merasa beban dalam rumah tangga tak terbagi, apalagi tidak sama, hal ini bisa menyebabkan konflik. Tapi, apa yang benar-benar mengarah ke konflik adalah kurangnya penghargaan atas pasangan yang tidak berkontribusi.

Cara terbaik untuk menghentikan zona pertengkaran di rumah adalah sampaikan harapan Anda, baik dari segi tugas, serta apresiasi atas usaha-usaha dan peran. Bagilah tugas itu, kemudian bagi juga prosesnya sehingga hidup berdua jadi lebih bahagia.

Pengambilan keputusan

Banyak pasangan yang merasa dirinya seperti tak memiliki suara yang sama dalam rumah tangga. Mereka merasa tidak dilibatkan dan sering kali hanya mendengarkan setiap kali ada pengambilan keputusan. Ini tidak menguatkan pasangan sebab jika emosi salah satunya memuncak maka akan terjadi perdebatan yang keras.

Kuncinya di sini adalah kedua pasangan menyadari kepribadian satu sama lain. Jika ada yang mengambil keputusan lebih dominan, sampaikan dengan santai dan tak membuat pasangan merasa dikuasai. Ambil keputusan yang disetujui bersama.

Sentuhan dan kasih sayang

Manusia berubah dari waktu ke waktu, termasuk keinginannya. Pasangan kadang tak ada waktu membahas keintiman seksual dan kebutuhan batin mereka karena malu dan masih polos.

Kenyataannya adalah pria dan wanita dari segala usia memiliki libido yang berfluktuasi dan itu wajar. Terkadang faktor ini memengaruhi diet, kualitas tidur, dan bagaimana pasangan merasa terhubung satu sama lain.

Membangun kasih sayang dan seks sesuai keinginan berdua sangat penting. Kebutuhan Anda pun bisa bertemu satu sama lain, sehingga konflik pun terhindarkan.

Keluarga

Ketika Anda membina pernikahan, itu bearti kalian menggabungkan dua dunia berbeda. Keluarga pasangan akan menjadi keluarga Anda, demikian sebaliknya. Kadang pasangan merasa sedih atau iri jika pasangannya hanya mendekatkan diri dengan keluarganya saja, sedangkan keluarga pasangannya tidak. Hal ini sangat berpotensi menimbulkan gesekan.

Untuk mencegah konflik satu sama lain tentang keluarga besar dan teman-teman, pastikan Anda berbagi satu sama lain betapa pentingnya keluarga Anda. Bicaralah dari hati ke hati dan membuat semua orang merasa istimewa dan penting, sembari menjaga hubungan Anda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement