Sabtu 21 Jan 2023 02:00 WIB

Kalau Pasangan Bikin Anda Merasa Seperti Ngomong Sama Tembok, Ini yang Harus Dilakukan

Stonewalling bisa sangat berbahaya bagi suatu hubungan.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Suami-istri bertengkar (Ilustrasi). Ketika mencoba menyelesaikan konflik, terkadang istri membuat suami merasa seperti berbicara dengan tembok. Sebaliknya juga bisa terjadi dengan istri.
Foto: www.freepik.com.
Suami-istri bertengkar (Ilustrasi). Ketika mencoba menyelesaikan konflik, terkadang istri membuat suami merasa seperti berbicara dengan tembok. Sebaliknya juga bisa terjadi dengan istri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika mencoba menyelesaikan konflik dengan pasangan, ada kalanya orang merasa seperti sedang ngomong sama tembok (stonewalling). Dalam kondisi seperti itu, pasangan benar-benar menutup diri, tak mau menggubris apapun.

Seorang terapis perkawinan dan keluarga berlisensi dan pendiri Take Root Therapy, Saba Harouni Lurie, menjelaskan stonewalling adalah tindakan menutup dan menarik diri dari percakapan selama konflik. Menurut Lurie, ada beberapa tanda bahwa pasangan mungkin menghalangi Anda menyelesaikan konflik.

Baca Juga

1. Menolak menjawab pertanyaan langsung Anda.

2. Mendiamkan Anda.

3. Pergi di tengah pertikaian.

4. Menghindari kontak mata saat berbicara.

5. Memutar bola mata ketika Anda berbicara dengannya.

6. Menolak disalahkan.

7. Mencoba mengubah topik pembicaraan saat Anda berbicara.

8. Berusaha mematahkan usaha Anda.

"Stonewalling bisa sangat berbahaya bagi suatu hubungan. Itu bisa diartikan sebagai kurangnya perhatian tentang perasaan pasangan lain dan keengganan untuk berkolaborasi dan mencari solusi," kata Lurie dilansir Insider, Jumat (20/1/2023).

Ada berbagai alasan seseorang melakukan stonewalling. Alasan yang disengaja termasuk perilaku toksik. Pelaku sengaja menggunakannya untuk mendapatkan apa yang dia inginkannya.

Lurie mengatakan beberapa kemungkinan alasan seseorang dengan sengaja menghalang-halangi Anda. Mereka bisa menggunakannya sebagai taktik manipulasi untuk menghindari pertanggungjawaban.

Pasangan juga dapat mengabaikan Anda sebagai cara untuk menghukum. Pasangan pun bisa melakukannya dengan sengaja untuk mencoba meredakan konflik, mungkin untuk mencegah Anda mengakhiri hubungan.

"Individu yang menunjukkan perilaku diam sering berasumsi seperti, ‘Apa tanggapan pasangannya terhadap sikap diam tersebut,’ yang dapat terasa seperti mereka memiliki 'keunggulan' dalam hubungan," kata seorang terapis pernikahan berlisensi dan dokter psikologi, Sahar Martinez.

Martinez mengatakan seseorang mungkin dengan sengaja memberikan perlakuan diam kepada pasangannya karena mereka ingin dalam posisi berkuasa. Di sisi lain, beberapa orang secara tidak sengaja bungkam karena mereka tumbuh dewasa menyaksikan pengasuhan serupa.

 Dengan mengatasi masalah diri sendiri dan trauma masa lalu, Martinez memastikan mereka akan memiliki hubungan masa kini dan masa depan lebih sehat. Berikut enam langkah bagi Anda untuk menghadapi stonewalling.

Munculkan stonewalling saat Anda sedang tidak bersemangat

Anda dapat mendiskusikan kepada pasangan waktu yang tepat untuk memiliki waktu untuk membicarakan sesuatu. Ini akan membantu pasangan melihat bahwa Anda mencoba memahami dari asal masalah sehingga kelak lebih nyaman mengekspresikan diri selama konflik.

Gunakan bahasa yang langsung dan deskriptif

Martinez mengatakan cara terbaik mengatasi perilaku diam adalah dengan berbicara secara langsung. Katakan apa yang Anda butuhkan dari pasangan.

Ceritakan rasanya ketika pasangan membuat Anda seolah berbicara dengan tembok. Ini juga dapat membantu pasangan menyadari bahwa dia juga tidak suka diperlakukan seperti itu.

Perhatikan bahasa tubuh

Saat Anda aktif dalam konflik dengan pasangan, Lurie menyarankan untuk memperhatikan bahasa tubuh, misalnya jika pasangan menyilangkan tangan atau menoleh untuk memalingkan muka. Pada saat-saat itu, mungkin akan membantu untuk berhenti sejenak atau mengambil napas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement