REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Mantan kekasih penyanyi Britney Spears yang juga seorang pilot, John Sundahl, terkena tembakan Taliban saat menerbangkan helikopter. Sundahl dikenal publik sebagai orang yang telah membantu Britney dalam masa-masa sulitnya.
Sundahl (44 tahun), tertembak oleh Taliban saat menerbangkan helikopternya dari ibukota Afghanistan, Kabul. Dalam beberapa bulan terakhir, Sundahl bekerja di wilayah-wilayah konflik sebagai pilot untuk membantu orang-orang di wilayah tersebut.
"Ini sangat menyakitkan. John pergi ke sana untuk memperbaiki negara tersebut," kata adiknya John Sundahl, Karl.
Menurut penuturan Karl, Sundahl sedang dalam perjalanan dari Kabul kemudian tertembak oleh Taliban. Keluarganya mendapatkan kabar kematian ini dari Pemerintah Amerika Serikat (AS). Pemerintah juga yang menyatakan bahwa pelaku penembakan tersebut ialah Taliban.
Orang terdekat Britney menyatakan kabar kematian Sundahl membuatnya hancur. Pasalnya, Britney masih melihat sosok Sundahl sebagai pria yang baik. Sundahl pula yang membantu Britney untuk terlepas dari ketergantungannya pada alkohol.
Kini jenazah Sundahl telah dipulangkan kembali ke AS. Upacara pemakaman Sundahl dilakukan di kuil Buddha yang terletak di Los Angeles. Karl menyatakan upacara pemakaman dilakukan sederhana sesuai dengan keperibadian Sundahl.
Upacara pemakaman Sundahl saat itu hanya dihadiri oleh 11 orang terdekat saja. Kuil Buddha dipilih sebagai tempat upacara pemakaman karena Sundahl menganut agama Buddha dan keluarganya ingin menghormati keyakinan tersebut. Karl menyatakan Sundahl dikebumikan di lokasi pemakaman pribadi.