REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perpustakaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) terhitung masih sepi pengunjung hingga saat ini.
Kepala Humas TMII Jerry Lahama mengatakan, kendati jumlah kunjungan tahun lalu mengalami peningkatan dari sebelumnya, namun tetap terbilang sepi.
Jerry menilai, sarana internet yang semakin memudahkan pencarian bahan apapun dewasa ini menjadi salah satu faktor rendahnya minat orang mengunjungi perpustakaan.
"Walaupun setiap tahun meningkat, tapi mungkin zaman sekarang karena sudah ada google jadi cari bahan lebih gampang," kata Jerry di Jakarta kepada Republika Online, beberapa waktu lalu.
Di sisi lain namun Jerry menyayangkan sebab menurutnya buku tetap tidak bisa tergantikan. Daya baca masyarakat yang rendah kata dia telah tercermin dari kondisi sepinya pengunjung terhadap beberapa perpustakaan.
Karena tidak hanya perpustakaan di TMII saja lanjut Jerry tetapi kemungkinan perpustakaan di tempat lain juga mengalami nasib serupa. Ia menambahkan, sementara perpustakaan TMII sebetulnya sudah melakukan berbagai inovasi agar kian diminati pengunjung.
"Misalnya menghadirkan fasilitas audio visual dan teknologi lainnya, disediakan buku-buku langka," kata dia.
Tetapi kembali disesalkannya, setelah dilakukan upaya itu, hanya segelintir pihak yang tampak berminat. Namun tetap, TMII akan selalu merevitalisasi perpustakaan yang telah berdiri sejak HUT TMII ke 11 pada 1986 itu.
"Yang lebih sering berkunjung adalah pelajar, itu juga tidak terlalu rutin, biasanya mereka rombongan cari bahan untuk tugas misalnya," imbuh dia.
Sementara kunjungan masyarakat umum otomatis ujar dia sangat rendah dibandingkan pelajar tersebut. Lika-liku perjalanan perpustakaan seiring perubahan kebijakan manajemen juga sempat membuat perpustakaan ini ditutup selama setahun sebelum 2012.
Perpustakaan TMII dilengkapi koleksi tidak hanya buku bacaan yang bisa membuka wawasan tentang budaya Indonesia tetapi juga bidang ilmu lainnya.