Jumat 09 Jan 2015 08:21 WIB

Perhatikan Ini Saat Memilih Sekolah untuk Anak Laki-Laki Anda

Anak TK
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Anak TK

REPUBLIKA.CO.ID, Ketika berhubungan dengan sekolah anak, kening orang tua biasanya akan berkerut. Tak hanya memikirkan soal dana untuk sekolah, faktor lokasi, kurikulum, lingkungan, hingga kesiapan anak menjadi pertimbangan yang tidak kalah rumitnya di kepala.

Meski tidak ada perbedaan mencolok antara menyekolahkan anak perempuan dan laki-laki, tapi orang tua dengan anak laki-laki perlu memperhatikan beberapa hal sebelum menentukan sekolah anaknya. Sebab, anak laki umumnya jauh lebih aktif dari perempuan.

TK yang tepat

Mintalah kepala sekolah untuk menerangkan filosofi sekolahnya. Sebuah lingkungan yang ‘play based’(belajar sambil bermain) mungkin lebih bagus untuk anak laki-laki yang cara belajarnya paling efektif dengan mempraktikkan sesuatu. Sementara bagi anak perempuan, mungkin akan lebih baik sekolah yang menggunakan pendekatan ‘akademik yang ketat’.

Untuk mendapatkan gambaran yang benar, kunjungi kelas tersebut ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung. “Anda ingin melihat para siswa laki-laki sedang membangun sesuatu dan terlihat bahagia dan produktif,” kata Dr. Thompson, seperti dikutip dari www.parentsindonesia.com.

Idealnya para guru akan mencari cara yang menyenangkan untuk membantu anak-anak mengembangkan kemampuan motorik yang mereka butuhkan ketika menulis. Terlepas dengan masalah jenis kelamin, semua anak akan mendapatkan manfaat dengan mempunyai ‘waktu memilih’ yang akan membantu memerkuat kemandiriannya.

Waktu istirahat

Permainan bebas memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk melepaskan energi sambil membina hubungan sosial yang penting. Menurut National Asscotiation for The Education of Young Children, yang berpusat di Washington DC, kegiatan ini juga membantu anak laki-laki, khususnya, untuk mengembangkan kontrol diri dan juga bisa membantu meningkatkan kemampuan meningat mereka dan bahasanya.

Sementara beberapa daerah sedang mengurangi atau bahkan menghilangkan waktu istirahat dengan alasan kemajuan akademik, Dr. Thompson merekomendasikan, sekolah seyogyanya menyediakan waktu istirahat dua kali sehari agar anak mendapatkan manfaat belajar.

Pelihara semangat anak

Apakah ini soal dinosaurus, truk, sepak bola atau binatang, kebanyakan anak-anak tertarik dengan sesuatu. Dukung hobinya dengan memberikan buku-buku yang berkaitan dengan yang disukainya, atau mengajak anak mengunjungi museum, perpustakaan dan melihat dokumentasinya.

Anak Anda akan memelajari bahasa, matematika, ilmu pengetahuan dan ilmu sosial yang penting dan akan menjadi pembelajar yang lebih termotivasi oleh dirinya sendiri. Anda bahkan dapat memberikan masukan kepada gurunya agar mengaitkan ketertarikannya dengan kurikulum sekolah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement