REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Operasional Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Ade F Meyliala mengatakan, saat ini kondisi Museum Telkom cukup memprihatinkan.
Bukan hanya terkait lingkungannya yang tidak tertata rapi, tetapi juga dari segi bangunan, artefak menurutnya yang sudah rusak.
"Sudah seperti atau jadi museum ember, karena bisa dilihat ada ember di mana-mana, apalagi kalau hujan kan bocor di sana sini. Ember itu untuk menampung air hujan," ujar Ade kepada Republika Online di ruang kantornya di TMII Jakarta, belum lama ini.
Ia mengaku sejak sebelum pergantian jabatan di Kementerian juga, pihaknya telah beberapa kali mengajukan perbaikan pada Kemenkominfo. Pihak TMII sudah melakukan beberapa kali rapat bahkan sudah dicanangkan penganggaran untuk merevitalisasi museum.
Namun lanjut Ade sepertinya kendala terbesar yaitu menyangkut pergantian jabatan. Di mana menurut dia, pergantian pejabat menjadikan kebijakan juga ikut berubah.
"Dulu sudah direncanakan revitalisasi tapi sepertinya ganti atasan berubah kebijakan lagi. Ini stuck-nya sudah hampir dua tahun kita proses," kata dia.
Itulah sebagian kesulitan kata Ade yang dihadapi TMII. Bangunan rusak tersebut belum ada jalan keluarnya karena menurutnya itu kewenangan pemerintah.
Saat ini museum tersebut tidak diperkenankan untuk dikunjungi wisatawan TMII. Sejak dua tahun lalu namun masih bisa dikunjungi dengan siasat TMII yang menambal atap bocor di sana-sini.
"Kita tambal terus kalau dulu. Sebetulnya sebelumnya Kami juga bilang kalau kementerian tidak sanggup biar Kami ambil alih lagi," tambah dia.