Ahad 04 Jan 2015 07:54 WIB

Insiden Perkelahian Dua Wanita di Bandara, Kian Perburuk Citra Wisatawan Cina

Rep: CR05/ Red: Winda Destiana Putri
Ulah wisatawan Cina sebagian besar memalukan
Foto: CNN
Ulah wisatawan Cina sebagian besar memalukan

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Rentetan insiden yang terjadi akibat ulah para wisatawan Cina baru-baru ini dinilai telah memperburuk citra negerinya sendiri.

Dilansir dari Dailymaill, Ahad (4/1), insiden terbaru yaitu perkelahian antara dua wanita di bandara Bangkok juga telah menambah rangkaian kejadian yang dianggap memalukan dari wisatawan Cina.

Sebelumnya penyebab adu jotos antara dua wanita itu dikarenakan wisatawan Cina dituduh telah menyerobot antrean. Menurut salah satu saksi, antrean yang sebelumnya tertib di meja check-in maskapai Lion Air itu, seketika ricuh sesaat setelah kemarahan meletus dari orang Thailand dipicu ulah wanita Cina yang memotong antrean.

Dua wanita itu kemudian terlibat adu mulut hingga duel fisik serta berteriak-teriak. Setelah saling mendaratkan pukulan satu sama lain, beberapa orang di sekitarnya kemudian melerai, namun kedua wanita itu masih saling berteriak.

Seperti diketahui kejadian yang dianggap memalukan lain melibatkan wisatawan Cina ini seperti insiden kemarahan penumpang wanita karena tidak duduk di sebelah pacarnya lalu menyiram pramugari Air Asia dengan air panas. Selain itu pacarnya juga mengancam akan meledakkan pesawat.

Beberapa hari kemudian, seorang ibu juga terlibat dalam perkelahian pada penerbangan Air Cina dari Chongqing ke Hong Kong. Dikarenakan ia tidak terima dengan dua wanita yang mengeluhkan bahwa tangisan bayinya sangat menganggu.

Dalam insiden lain, seorang pria penumpang Xiamen Air dari Hangzhou ke Chengdu sempat membuat kekacauan ketika ia membuka pintu darurat sebelum lepas landas karena dia mengaku menginginkan udara segar.

Atas beberapa insiden lainnya juga, Departemen pariwisata Cina mengeluarkan pernyataan pedas bahwa para wisatawan tersebut telah mengganggu penerbangan, menyakiti penumpang lain dan dianggap telah merusak citra keseluruhan orang-orang China.

Kejadian itu juga telah memicu sejumlah media pemerintahan Cina menyebut mereka wisatawan 'barbar'. Pemerintah Cina juga mengatakan akan memberikan hukuman berat serta melahirkan kebijakan atau pedoman agar wisatawan senantiasa berlaku etis di luar negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement