Jumat 26 Dec 2014 14:49 WIB

PLTD Apung, Bukan Sembarang Objek Wisata Biasa

PLTD APUNG, Banda Aceh
Foto: ROL/Winda Destiana
PLTD APUNG, Banda Aceh

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Meski saat ini PLTD Apung dikenal sebagai saksi sejarah ganasnya terjangan tsunami yang melanda Aceh 10 tahun silam, ada makna lain di balik objek wisata yang kerapkali ramai dikunjungi tersebut.

Hal ini seperti yang dikatakan oleh Zainal Arifin, Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan Dinas Budaya Pariwisata Kota Banda Aceh yang sekaligus menjadi koordinator wisata PLTD Apung mengatakan objek wisata ini sarat akan makna bagaimana Aceh bisa bangkit paska tsunami.

"Kami ingin, begitu wisatawan melihat bangunan ini, sontak akan merasa bahwa manusia itu kecil di hadapan Tuhan. Bencana tsunami Aceh bisa menjadi pelajaran bagi kita semua," kenangnya kepada Republika Online belum lama ini.

Dijelaskan lebih lanjut, sejak tahun 2012 silam, disekeliling kapal ini dipagari besi setinggi 1,5 meter. "Kami tambah jembatan, prasasti, belum lagi ruang dokumen yang akan menjadi pusat informasi di dalamnya. Akan semakin membuat objek wisata ini kaya akan sejarah tsunami Aceh 10 tahun silam," katanya menambahkan.

Saat kejadian tsunami pada 26 Desember 2004 silam, kapal berbobot 2.600 ton ini sedang berada di Pantai Ulee Lhee, Banda Aceh. Akibat diterjang tsunami, kapal terseret dan terdampar 5 km ke perkampungan Gampong Punge, Blangcut, Banda Aceh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement