Selasa 23 Dec 2014 16:02 WIB

Ini Efek Menyusui Dua Bulan Lebih Lama

Air Susu Ibu (ASI)
Air Susu Ibu (ASI)

REPUBLIKA.CO.ID, Studi menyatakan, menyusui membantu mengurangi risiko kegemukan pada bayi. Karena itu, bayi yang cenderung obesitas disarankan untuk disusui lebih lama.

Profesor pediatrik dari Cooper University, Lori Feldman-Winter, mengatakan bayi yang disusui langsung juga menunjukkan kemampuan mengontrol diri lebih baik saat waktu makan. Komposisi air susu ibu (ASI) juga cenderung tidak menyebabkan obesitas.

''Bahan mikroskopik dalam air susu ibu mengatur metabolisme dan mengurangi risiko obesitas,'' ujar Lori. Studi tidak memaparkan informasi apakah bayi disusui secara eksklusif atau seberapa sering bayi mendapatkan susu langsung atau dari botol.

Tapi, waktu yang dibutukan untuk mengurangi risiko obesitas tidak terlalu lama. ''Perbedaannya hanya dua bulan disusui lebih lama, tapi bisa cukup untuk meraih manfaat baik,'' kata Lori, seperti dikutip dari US News, Selasa (23/12). Bayi yang disusui hingga empat bulan berkurang risiko kegemukannya dibanding bayi yang disusui hanya sampai usia dua bulan.

Ada banyak alasan ibu tidak mau menyusui, katanya. Dalam studi, ibu cenderung tidak mau menyusui hingga bayinya empat bulan karena usia ibu yang masih muda. Juga ibu yang pendidikannya atau pendapatannya rendah, ibu yang tidak mau menyusui sejak masih mengandung, serta ibu yang mendahulukan kariernya, adalah para ibu yang memilih menyusui lebih singkat.

Meningkatkan angka ibu menyusui diantara ibu-ibu tersebut membutuhkan sokongan yang berlipat. ''Meningkatkan angka ibu menyusui berarti meningkatkan pengetahuan dan dukungan dalam berbagai level dari kelembagaan hingga interpersonal,'' ujatnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement