Selasa 25 Nov 2014 12:20 WIB

Ini Mengapa Bayi Menangis Lebih dari Tiga Jam

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Bayi menangis sebagai tanda komunikasi pada orang lain.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Bayi menangis sebagai tanda komunikasi pada orang lain.

REPUBLIKA.CO.ID, Bayi menangis merupakan tanda bayi itu normal dan sehat. Tapi, bayi yang menangis lebih dari tiga jam bisa jadi menandakan ada masalah. Kira-kira masalah apa ya?

Menurut dokter anak, Prof Muhammad Juffrie, bayi menangis pada dasarnya adalah normal. Tangisan bayi yang lebih dari tiga jam saat sekali menangis namun perlu diwaspadai. Apalagi bila dalam satu minggu tangisan yang lama itu terjadi lebih dari tiga kali. Besar kemungkinan bayi mengalami kolik.

Kolik adalah kondisi di mana bayi menangis berlebihan. Tangisannya tidak dapat dihentikan dengan dihibur. "Insidensi bervariasi antara 5 sampai 20 persen. Terjadinya sama antara bayi yang minum ASI dan susu formula. Juga terjadi pada laki-laki dan perempuan," " ujarnya dalam 'Bincang Ahli dengan Dokter Anak Pentingnya Kesehatan Pencernaan pada Bayi di Jakarta', Selasa (25/11).

Ia menjelaskan, etiologi atau penyebab kolik tidak diketahui. Banyak hipotesis yang mendasari. Misalnya, bayi Anda mengalami gangguan fungsi gastrointestinal, intoleransi makanan, terkait aktivitas laktase yang rendah (transien), alergi protein susu sapi, gastro-esofagul reflux disease, ataupun adanya ketidaksimbangan mikroflora usus.

Juffrie mengatakan biasanya periode menangis terjadi di malam hari. Tanpa alasan yang jelas. Selain itu, ciri kolik lainnya adalah kaki ditarik ke atas perut, wajah memerah, tangan mengepal, kening berkerut, dan menangis bernada tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement