REPUBLIKA.CO.ID, Anak-anak biasanya menyukai dunia hewan. Mulai dari hewan peliharaan seperti kucing dan anjing, semut, gajah, kelinci dan hewan-hewan lainnya.
Anak senang melihat hewan tersebut, bahkan ada yang berani memegangnya. Salah satu cara orang tua mengenalkan anak dengan dunia hewan adalah melalui cerita tentang hewan.
Bagaimana cara menyampaikan cerita tentang hewan agar anak tertarik mendengarkannya? Pendongeng atau Story Teller dari Kampung Dongeng, Kak Awam Prakoso memberikan tips berikut untuk para orang tua.
Menurutnya, orang tua ataupun guru, tidak harus unik seperti pendongeng dalam menyampaikan cerita tentang hewan kepada anak. Yang penting orang tua bisa menyuarakan hewan tersebut, sehingga anak mudah paham dan bisa menirunya. "Misalnya suara kambing mengambik, embeeeek...," ujarnya, JUmat (14/11).
Dalam bercerita tentang hewan, ia menyarankan orang tua atau guru menjelaskan cerita dengan alur yang sederhana dan simpel saja. Tidak perlu yang terlalu rumit. Contohnya, ketika menceritakan semut yang bangun pagi. Orang tua menjadikan diri seperti semut yang sedang bangun pagi, dengan gaya khas semut tanpa harus dengan suara semut.
Setelah alur yang sederhana, juga bangunlah suasana cerita yang menarik. Misalnya, ketika si semut jalan-jalan ke hutan. Bangun suasana hutan seperti apa, di sekitar hutan ada apa saja dan apa saja yang dilakukan semut di dalam hutan.
Kak Awam menambahkan jika alur sederhana dan suasana sudah terbangun, cobalah untuk interaksi dengan anak. "Jika perlu kasih nama tokoh hewan tersebut," ujarnya.
Karena itu, menurut Kak Awam penting bagi orang tua atau guru sebelum memberikan cerita tentang hewan kepada anak, ada baiknya melakukan riset terlebih dahulu. Hewan itu suaranya bagaimana, apa makanan hewan itu, bagaimana kelakukan atau perilaku hewan tersebut.
"Jika orang tua tidak bisa menirukan suara hewan, paling tidak bisa tirukan perilaku hewan tersebut, dan bedakan suara tokoh hewan dengan narasi," sarannya.