Rabu 05 Nov 2014 19:29 WIB

Ini Kekeliruan dalam Perawatan Balita

Mengajarkan balita memakai pakaian sendiri membantu untuk tumbuh kembangnya.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Mengajarkan balita memakai pakaian sendiri membantu untuk tumbuh kembangnya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Konsultan tumbuh kembang anak pada Rumah Sakit dr Soetomo Surabaya dr Mira Irmawati Sp.A (K) mengatakan lingkungan sangat berperan besar pada tumbuh kembang anak.

"Kebutuhan dasar tumbuh kembang anak adalah kebutuhan fisik biologis atau dikenal juga dengan istilah asuh, kemudian kebutuhan stimulasi atau asah dan terakhir kebutuhan akan kasih sayang atau asih," katanya pada seminar tumbuh kembang anak di Surabaya, Rabu (5/11).

Ia mengemukakan, fungsi kognitif anak pada usia 2-4 tahun, 20 persen ditentukan oleh faktor genetik, sedangkan 70 persen ditentukan oleh faktor lingkungan asuhan bersama. "Banyak hal yang terjadi dalam proses pertumbuhan dan stimulasi perkembangan anak yang sering ditanggapi secara berlebihan, misalnya, masalah kebersihan. Pada fase oral, bayi sering memasukkan mainan atau jarinya ke dalam mulut," katanya.

Ia mengatakan, orang tua tidak perlu melarang bayi, sebab fase ini penting dilalui dalam perkembangan bayi.

"Yang harus dilakukan adalah memastikan bahwa benda yang masuk ke mulut bayi adalah benda yang pasti aman, bersih dan tidak berbahaya," katanya.

Ia mengatakan, permasalahan lainnya yang sering terjadi pada balita adalah gatal di daerah nappy. "Ditandai dengan munculnya kemerahan pada lipatan-lipatan kulit balita dan menyebabkan rasa nyeri dan tidak nyaman. Balita menjadi rewel dan menangis berkepanjangan tentunya akan mengganggu tidur maupun aktivitas balita. Padahal ini merupakan hal penting dalam tumbuh kembang bayi," katanya.

Ia mengatakan, kenyataannya tanpa disadari orang tua sering melakukan hal yang salah dalam perawatan balita, seperti menggunakan bahan yang terlalu keras untuk kulit bayi, penggunaan bawang dicampur balsam saat bayi sakit, tidak mengerti seberapa sering seharusnya mengganti popok bayi sehingga sering terjadi ruam popok.

Ia menganjurkan, kenali karakter pencernaan balita karena rawan mengalami gangguan perut kembung, jika perut balita terdeteksi masuk angin, orang tua perlu menerapkan metode yang baru dalam mengatasinya dan mencari informasi dari sumber sumber yang terpercaya sehingga proses pertumbuhan dan perkembangan balita berlangsung normal.

"Produk yang tepat digunakan oleh balita adalah menggunakan material yang memiliki standar keamanan dan ramah untuk anak, tidak menimbulkan iritasi pada kulit dalam pemakaian jangka panjang, tidak berbahan pengawet, tidak mengandung alkohol. Sistem tubuh balita belum matang dan belum sempurna sehingga tidak memiliki kemampuan sebaik tubuh orang dewasa melawan pengaruh bahan kimia tersebut," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement