REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Sempat diluluhlantakkan oleh bencana alam tsunami 10 tahun silam, Aceh tidak berlama-lama larut dalam kesedihan.
Terbukti dengan banyaknya objek wisata yang terus diperkenalkan sehingga banyak wisatawan lokal maupun asing berdatangan ke tanah rencong tersebut.
Hal ini seperti yang dikatakan oleh Walikota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal, sebagai Ibukota Provinsi Aceh, Banda Aceh memiliki banyak objek wisata yang menarik dan beredukasi.
"Objek wisata yang memiliki pengetahuan seperti Museum Tsunami Aceh. Di mana wisatawan yang datang bisa diberi pengetahuan betapa dahsyatnya bencana tersebut dan bagaimana masyarakat Aceh menyembuhkan luka, serta apa yang harus kami lakukan jika suatu saat bencana tersebut datang lagi," katanya kepada Republika belum lama ini di Pendopo Gubernur Aceh.
Selain itu, menurut Illiza, Museum Tsunami dapat dijadikan tempat edukasi yang dapat dinikmati dan dipelajari, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan berfungsi sebagai escape building.
Ditambahkan pula, bukan hanya track tsunami yang dijual sebagai objek wisata, tempat-tempat bersejarah lain seperti makam kolonial Belanda, landmark Aceh yaitu Masjid Raya Baiturrahman juga menarik perhatian wisatawan.
"Bukan hanya objek wisatanya saja, kami juga memiliki beberapa event seperti hari-hari besar Islam, akan ada acara seperti pawai atau dzikir bersama," tutupnya.