Kamis 30 Oct 2014 15:44 WIB

Ini PR' Menteri Pariwisata untuk Kota Tua Jakarta

  Turis mancanegara melintas di depan Museum Fatahillah, kawasan Kota Tua, Jakarta
Foto: Antara
Turis mancanegara melintas di depan Museum Fatahillah, kawasan Kota Tua, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai salah satu destinasi wisata yang ada di Jakarta, Kota Tua selalu padat dikunjungi wisatawan. Baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. 

Menteri Pariwisata menyambut baik hal ini. Kota Tua, kata dia, telah tumbuh menjadi salah satu icon di Jakarta. 

Kendati demikian ia menyebut masih ada kekurangan yang harus segera diperbaiki Kota Tua, terlebih DKI Jakarta akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asian Games 2018 mendatang.

"Yaitu soal kebersihan. Itu adalah kelemahan kita, walaupun sebenarnya (masalah) ini suatu hal yang bisa diatasi dengan cepat," ujar Arief Yahya saat mengunjungi Kota Tua, Jakarta, Rabu (29/10). 

Di Kota Tua sendiri sudah berdiri beberapa toilet umum. Kondisinya cukup nyaman, walaupun tidak bisa disebut sebagai toilet yang higienis. Karena toilet di toilet itu tidak memenuhi sejumlah unsur higienis, seperti tidak ada tempat sampah, penerangan dan lainnya. 

"Itu sudah bagus, tapi memang harus ditingkatkan lagi kebersihan dan kerapihannya," ujar dia. 

Masalah lainnya adalah soal Information & Communication Technology (ICT). Dengan adanya kelengkapan itu maka akan membuat wisatawan merasa nyaman dan betah berada di Kota Tua. 

"Ini penting, kalau tidak connected (internet), mana mungkin industri pariwisata kita dikenal dunia," katanya. "Secara umum, wisatawan asing ingin connected. Jarang ada yang mau datang ke tempat yang internetnya susah," ujarnya. 

Dalam kunjunganya, Arief didampingi oleh Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakata Arie Budhiman dan ketua Board of Executive Jakarta Old Town Revitalization Corp (JOTRC) Lin Che Wei sebagai pelaksana program revitalisasi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement